TELENEWS.ID – Perang Rusia-Ukraina masih belum menemukan tanda-tanda titik perdamaian. Belum ada satu pun pihak yang menemukan cara untuk menghentikan perang dan mencapai kesepakatan. Hal ini memberikan dampak domino kepada Rusia dan Ukraina sendiri serta negara lain di seluruh dunia.
Salah satunya adalah harga emas. Anehnya harga emas diketahui mengalami penurunan sehingga cukup murah bagi pembeli yang akan melakukan investasi.
Emas merupakan investasi yang menjadi penyelamat seseorang di tengah ketidakpastian ekonomi dan pasar dunia akibat suatu peristiwa. Bencana alam, krisis ekonomi, dan perang mengakibatkan ekonomi suatu negara merosot, dan berinvestasi emas akan sedikit membantu perekonomian seseorang dengan menjual. Untuk itu selagi harga emas murah seperti saat ini, adalah waktu tepat untuk berinvestasi.
Terhitung sejak Jumat (04/03/2022), harga emas dunia ditutup USD 1,968.45/troy ons, naik 1,72% dibandingkan Kamis (03/03/2022) dan merupakan pencapaian tertinggi sejak September 2020. Harga emas semakin bernilai tinggi dengan melihat di minggu kedua Maret ini kembali mengalami kenaikan 4,37% point to point.
Dalam sebulan terakhir, harga emas sudah melesat 8,8%. Terhitung sejak tahun baru 2022, harga emas sudah mengalami kenaikan 7,66%.
Menurut Goldman Sachs, akibat perang Rusia-Ukraina yang semakin tidak menentu, harga komoditas diperkirakan akan terus merangkak naik. Hal ini diperparah dengan sanksi yang diberikan Amerika Serikat kepada Rusia yang menyebabkan akan adanya gangguan pasokan barang, inflasi, serta stagflasi.
Goldman Sachs melanjutkan, investasi emas akan menjadi satu investasi yang akan menyelamatkan ekonomi seseorang.
Mengutip dari Kitco (28/02/2022), diperkirakan harga emas pada bulan depan akan menjadi lebih tinggi dengan USD 2,150/Toz (troy onz). Berdasarkan World Gold Council, diketahui bahwa cadangan emas Rusia adalah 2,298.53 ton.
Dengan diberikannya sanksi terhadap Rusia, Rusia akan mengalami sedikit gangguan ekonomi dan hal lain. Jika sudah terdesak, mungkin Rusia akan menggunakan stok emasnya untuk melanjutkan perdagangan dan memperbaiki perekonomian negara, salah satunya dengan China.
Sejak perang dunia pertama, harga emas disaat perang memang selalu tinggi dan mengalami peningkatan. Bahkan tidak jarang mencapai titik tertinggi di puncak momen perang. Hingga memasuki tahun 2000-an, harga emas terakhir menjadi sangat meroket hingga 50% selama setahun, ketika perang Amerika dan Irak terjadi. (Angela Limawan)