TELENEWS.ID – Setelah relokasi dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, proyek pembangunan tempat ibadah GKI Pengadilan yang terletak di Cilendek Barat akan segera bergulir. Gereja yang awalnya didirikan di Taman Yasmin tersebut rencananya akan berganti nama menjadi Abdullah bin Nuh.
Krisdianto selaku Ketua Majelis Jemaah GKI Pengadilan menuturkan bahwa para jemaat telah sepakat untuk menggunakan nama Abdullah bin Nuh sebagai nama baru gereja. Nama tersebut diambil karena gereja tersebut sesuai dengan nama jalan. Abdullah bin Nuh adalah ulama ternama asal Kota Hujan ini yang juga pendiri Pesantren Al-Ghazali.
Rencana terssebut semakin santer karena KH Mustofa Abdullah bin Nuh sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor menyetujui hal tersebut. Kebetulan pria yang kerap disapa Kiai Toto tersebut merupakan anak kandung dari sang ulama kondang tersebut.
Achmad Iman selaku Ketua Forum Komunikasi Musli Indonesia (Forkami) menilai bahwa pemberian nama Abdullah bin Nuh bukan merupakan langkah yang tepat. Alasannya karena gereja tersebut sudah tidak lagi berlokasi di jalan yang sama. Dan yang paling penting menurutnya adalah, nama tersebut sudah sangat identik dengan ulama besar umat Islam.
Achmad kembali menegaskan bahwa ulama yang penuh kharisma tersebut adalah sosok yang dikenal hingga dunia internasional bukan hanya lokal.
Dirinya pun mengharapkan jika nama gereja ini bisa mengambil nama lain. Dan juga proyek lanjutan pembangunan gereja tersebut sudah mendapatkan sinyal baik dari Pemkot Bogor dan juga masyarakat.
Namun dari informasi terbaru yang didapat, Pendeta Darwin selaku Perwakilan GKI Pengadilan menuturkan bahwa gereja yang masih dalam naungan GKI Pengadilan tersebut tidak akan menggunakan nama kiai ternama tersebut. Keputusan telah diambil melalui rapat bersama.
“Mengingat cukup sensitif, jadi kami tidak akan menggunakan nama tersebut. Kami juga memahami jika banyak orang yang mungkin akan salah mengartikannya,” ujarnya.
Dirinya pun menjelaskan bahwa pihaknya memang tidak ingin menggunakan nama ulama yang sangat terkenal dikalangan umat muslim tersebut. Sebelumnya, pihaknya hanya ingin menggunakan nama jalan dimana gereja tersebut terletak.
Meskipun demikian, belum ada informasi valid mengenai nama baru untuk gereja yang akan didirkan di kawasan baru itu. Pihak GKI hingga saat ini masih fokus pada proses pembangunan setelah Pemkot Bogor menghibahkan lahan untuk mereka. (Neidi)