TELENEWS.ID – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masuk dalam wilayah yang diprioritaskan untuk menerapkan PPKM skala mikro atau PPKM jilid III.
Dimana akan memperketat di wilayah perbatasan dengan Rapid Test Antigen.
Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X, menegaskan tidak akan menutup wilayahnya selama PPKM ketiga yang akan berlangsung pada 9 – 22 Februari mendatang.
Hanya saja akan melakukan penyaringan ekstra bagi setiap orang akan keluar masuk Yogyakarta.
Nantinya akan dilakukan pemeriksaan hasil rapid test antigen.
Bagi pengendara yang belum memilikinya dipersilakan untuk putar balik.
Hal ini juga dibenarkan oleh Noviar Rahmad, Koordinator Pengaman dan Penegakan Hukum sekaligus Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY.
Noviar Rahmad membenarkan jika nantinya akan dilakukan pemeriksaan rapid test antigen, dimana ada tiga titik razia yang akan digencar dilakukan Satgas Covid-19.
Sisi sebelah timur akan menyasar area kawasan Prambanan, tepatnya di Jalan Solo – Yogyakarta.
Sisi sebelah utara akan menyasar area Sleman, tepatnya di Jalan Yogyakarta – Magelang.
Sisi sebelah barat akan menyasar area perbatasan Jateng, tepatnya di Jalan Yogyakarta – Wates.
Noviar Rahmad juga menjelaskan prosedurnya, petugas akan meminta hasil rapid test antigen, jika yang bersangkutan tidak memilikinya. Maka dipersilahkan untuk tes terlebih dahulu, sudah disediakan petugas dengan biaya yang sudah ditentukan.
Bagaimana jika tidak membawa cukup uang atau tidak bersedia melakukan tes ? Noviar Rahmad memberikan solusi untuk putar balik dan tidak diperbolehkan masuk ke area Yogyakarta.
Kebijakan ini akan mulai diterapkan pada Minggu, 7 Februari 2021.
Dimana sudah diterapkan tarif rapid test antigen termurah dengan kisaran Rp 105 ribu, ini akan diberlakukan di setiap titik razia.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DIY tersebut juga menyebutkan jika langkah ini sudah diterapkan pemerintahan kabupaten di sekitar Yogyakarta.
Mengenai personel yang akan diturunkan dalam razia rapid test antigen kali ini, pihaknya masih terus bersosialisasi dengan pihak pemerintah kabupaten Yogyakarta dan sekitarnya.
Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X, juga mengaku siap untuk menerapkan PPKM jilid III atau PPKM skala mikro tersebut. Bahkan memberikan dukungan penuh, pasalnya Yogyakarta masih jadi tempat favorit untuk para wisatawan.
Pasalnya yang sangat strategis diantara Jawa Barat dan Jawa Tengah, tentu saja Yogyakarta harus memikirkan kenyamanan wisatawan dan masyarakat DIY sendiri.
Paku Alam X juga berharap pastisipasti seluruh masyarakat, mulai pengusaha mikro, relawan, perangkat desa hingga petugas posko covid-19 untuk bersiap diri dan saling bekerja sama.
Menurutnya, merekalah yang akan jadi ujung tombak kesuksesan program PPKM skala mikro nantinya.
DI Yogyakarta memang masuk dalam salah satu wilayah yang masuk PPKM skala mikro, Sultan Hamengku Buwono X belum membuat keputusan mana saja daerah yang membutuhkan perlakuan PPKM skala mikro.
Namun Gubernur DIY tersebut sudah menjelaskan tidak akan menutup wilayahnya. (Chairunisa).
