TELENEWS.ID – Kerja berat harus dilakukan jajaran kementerian yang mana mendapatkan perintah dari Presiden Joko Widodo untuk memasukkan 20 juta UMKM ke berbagai marketplace di tahun 2022.
Pekerjaan tidak mudah tersebut bulan tanpa sebab, karena Jokowi sendiri ingin pergerakan ekonomi di level UMKM semakin cepat dikembangkan.
Seperti kita tahu bahwa target 20 juta untuk pelaku usaha mikro kecil masuk dan bisa onboarding ke loka pasar dan marketplace di tahun 2022 adalah target berat yang perlu dicapai di tahun ini.
Bahkan ada penegasan kembali dari Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Transformasi Digital dan Pendataan Lengkap Koperasi dan UMKM Tahun 2022, Senin (28/3/2022) yang mana dilakukan secara virtual di Istana Negara, DKI Jakarta.
Dilansir dari situs Setkab.go.id dimana Presiden Jokowi dengan tegas di tahun 2022 ini harus ada pencapaian target 20 juta dengan angka minimal 20 juta akan ada peningkatan kembali sebanyak 24 juta di tahun depan hingga tahun 2023 mencapai angka 30 juta di tahun 2024. Target tersebut masih bisa dicapai jika ada kerja sama dan juga kerja keras untuk dapat mengembangkan sektor UMKM.
Pada masa pandemi ini, Presiden juga mengarahkan standar digitalisasi menjadi solusi untuk pelaku usaha UMKM dan juga koperasi untuk bisa bertahan, bertumbuh, dan bisa berkembang di situasi sulit. Tidak hanya itu karena saat ini sudah mencapai angka 17.5 juta pelaku usaha sudah resmi masuk di dalam ekosistem digital.
Pernyataan Kepala Negara memberi ketegasan bahwa bangsa Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton saja ditengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Kemudian produk dalam negeri secara khusus pihak UMKM harus mengisi pasar daring secara maksimal.
Presiden ingin para UMKM masuk dan menguasai marketplace kemudian pihak koperasi juga membanjiri marketplace dengan adanya produk dalam negeri dan produk UMKM Indonesia.
Akan tetapi Presiden sendiri mengingatkan bahwa dari upaya penambahan jumlah UMKM yang masuk ke dalam sistem marketplace harus menimbang proses dari hulu ke hilir sehingga produk UMKM Indonesia masih memberi kualitas dan juga kompetitif lebih maksimal.
Dari segi packaging dan juga branding harus kuat, pada dasar inilah Kepala Negara ingin jumlah koperasi modern berbasis digital masih terus ditingkatkan. Presiden perlu adanya target koperasi modern di tahun 2024 yang mana akan meningkat mencapai angka 500, kemudian ada 250 koperasi baru di tahun 2022, dan 400 koperasi di tahun 2023.
Presiden masih memberi penjelasan kembali bahwa dari target 1 juta UMKM untuk bisa onboarding ke dalam e-katalog LKPP ini perlu bisa diakses secara tuntas tepat pada tahun 2022 ini.
Dalam hal ini ada beberapa kerja sama dari pihak pemerintah daerah, hingga beberapa lembaga pendukung lainnya untuk bisa mendapat poin peningkatan jumlah UMKM di tahun 2022. (Stefanus Bernadi)