TELENEWS.ID – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan bahwa gelaran balap Formula E yang diadakan pada 4 Juni lalu membuat kecewa untuk mereka yang pesimis. Anies memang tidak menyebutkan siapa yang kecewa, namun belakangan muncul pihak yang menanggapi sindiran satir Anies tersebut. Salah satu pihak yang lantang menyuarakannya adalah dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
“Pemprov DKI jangan puas diri dulu, masih ada banyak kewajiban yang harus dituntaskan berkaitan dengan Formula E, mungkin tidak terlihat secara visual tapi penting untuk dilakukan seperti kewajiban revisi feasibility study ke BPK, perhitungan profit yang jelas, dan lain-lain,” kata Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi PSI William Aditya Sarana kepada wartawan, Senin (13/6/2022).
William mengatakan ajang Formula E secara kasat mata memang sukses dan berhasil menjadi perhatian dunia tanpa ada gimmick seperti pawang hujan. Namun menurutnya, ada kewajiban keuangan dan juga administratif yang harus dituntaskan oleh Pemprov DKI Jakarta. Tujuannya, supaya Pejabat Gubernur DKI Jakarta dan juga APBDnya tidak ada beban.
PSI akan terus mengawal sampai proses keuangannya terselesaikan dengan baik. Penyelesaian keuangan dan juga administrasi dari kegiatan Formula E tersebut harus dilakukan secara transparan. Karena, ada dana milik warga Pemprov DKI yang dikeluarkan untuk mengadakan ajang balapan mobil listrik tersebut, sehingga rakyat berhak untuk mengetahui prosesnya.
Gerindra Mengingatkan Anies
Sementara itu, Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta mengingatkan Anies jangan besar kepala dengan pencapaiannya tersebut. Meskipun, dalam hal ini Anies hanya mengeluarkan candaan, namun menurut fraksi Partai Gerindra, masih ada banyak hal yang harus dievaluasi. Hal tersebut diutarakan oleh Ketua Fraksi Partai Gerindra, Rani Maulani.
“Lebih baik masing-masing pihak terus fokus agar event-event semacam ini bisa membangkitkan kembali ekonomi Indonesia, khususnya Jakarta, justru terima kasih kepada para kaum julid karena mereka event ini terus bisa dilaksanakan dengan baik, mungkin kalau tanpa kritik-kritikan juga event ini belum tentu bisa maksimal terselenggara,” katanya.
Ditambahkan oleh Rani, masih ada banyak pekerjaan lainnya yang harus diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Penyelesaian masalah banjir, kemudian ITF, dan juga pekerjaan lainnya banyak yang masih terbengkalai. Apalagi, masa jabatan Anies hanya sampai bulan Oktober 2022 mendatang. Sehingga, perlu adanya keseriusan dari Pemprov DKI Jakarta untuk membenahi berbagai macam sektor yang belum terselesaikan dengan baik. (Latief)