TELENEWS.ID – Kendati tidak berbicara banyak di level domestic, karir Unai Emery di kancah Liga Europa (UEL) semakin gemilang. Ia baru saja meraih gelar juara keempat kompetisi tersebut bersama Villareal dan menjadi pelatih pertama yang mampu melakukannya sepanjang sejarah.
Pada laga final yang berlangsung di PGE Arena, Gdansk hari Rabu (27 Mei) dini hari kemarin, Villareal mampu mengatasi perlawanan tim papan atas Inggris, Manchester United di babak adu penalti dengan skor sengit 10-11 setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal. Uniknya, kiper Geronimo Rulli menjadi penentu setelah sepakannya gagal ditepis David De Gea.
Sebelum sukses bersama Villareal di kompetisi Liga Europa, Emery sempat melakukannya sebanyak tiga kali berturut-turut bersama Sevilla pada periode 2013-2015. Dilansir dari Opta, empat gelar UEL yang direngkuh Emery tersebut merupakan yang pertama dilakukan seorang pelatih sejak ajang tersebut masih bernama UEFA Cup. Emery melewati pencapaian pelatih legendaris asal Italia, Giovanni Trapattoni.
Jika ditilik lebih luas, Emery sebetulnya sudah lima kali membawa klub asuhannya melaju ke babak final Liga Europa, namun sayang di tahun 2018 ia gagal menorehkan prestasi kala membesut Arsenal. Tim berjuluk The Gunners itu harus mengakui kehebatan rival sekota Chelsea dengan skor telak 1-4 pada partai puncak.
Kegagalan tersebut menjadi salah satu faktor utama dipecatnya Emery dari Arsenal. Tak patah semangat, Emery pun langsung bangkit di musim perdananya bersama Villareal. Pria yang juga sempat melatih Valencia, Spartak Moscow dan Paris Saint Germain itu mengaku trofinya kali ini adalah buah proses belajarnya selama berkarir di Inggris.
“Saya yakin ini sama sekali bukan soal balas dendam olahraga” papar Emery. “Saya mencoba menikmati setiap momen, menang dan kalah, serta menciptakan suasana baru. Jadi, dimanapun saya berada bahkan ketika di Inggris bersama Arsenal, sata belajar banyak serta bertemu dengan beragam orang, budaya yang berbeda, dan juga sepakbola”.
Lebih lanjut, Emery juga tak meragukan kapasitasnya setelah dipecat oleh Arsenal. “Keraguan adalah sesuatu yang dapat anda lalui dalam karir professional. Anda boleh memiliki keraguan, tetapi kemudian anda juga harus bisa menemukan respon terhadapnya” tukas pria berusia 49 tahun tersebut. (Billy Bagus)