TELENEWS,id,JAKARTA– PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 68 miliar sepanjang kuartal I/2020 . Capaian ini mampu membalikan keadaan dari kerugian pada kuartal pertama tahun 2019.
Presiden Direktur Solusi Bangun Indonesia, Aulia Mulki Oemar mengatakan, pada kuartal I/2020, perekonomian nasional, mengalami tekanan.
Selain dikarenakan kondisi global dengan terus menurunnya harga minyak dunia, pandemi Covid-19 juga mulai menghantam Indonesia pada awal Maret 2020.
Aulia menjelaskan, situasi itu ikut mempengaruhi konsumsi semen nasional. Sementara data dari Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat konsumsi semen nasional kuartal I/2020 mengalami penurunan 4,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
“Tetapi persereoan tetap mampu mencatatkan kinerja positif yang cukup konsisten sejak bergabung dengan Semen Indonesia Group (SIG) pada awal tahun 2019 lalu.” kata Aulia dalam keterangan tertulis, Kamis (9/7/2020)
Capaian positif di Awal tahun 2020
Lebih jauh dia menjelaskan, bahwa pada capaian awal tahun 2020 ini volume penjualan semen dan terak yang meningkat 5,78 persen menjadi 2,84 juta ton jika dibandingkan periode sama tahun yang lalu yang tercatat 2,69 juta ton.
Meskipun volume penjualan semen dan terak domestik turun 1,41 persen, namun volume penjualan ekspor meningkat 180,93 persen dibandingkan kuartal pertama tahun lalu.
Dia menyebutkan, peningkatan volume penjualan berkontribusi pada peningkatan pendapatan persereoan sebesar Rp 2,46 triliun di kuartal I/2020 atau naik dari Rp 2,35 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
“Program-program efesiensi dan sinergi berhasil menurunkan beban pokok pendapatan serta beban distribusi dan penjualan masing-masing 3,26 persen dan 9,65 persen.Sehingga EBITDA meningkat 47,62 persen menjadi Rp 398 miliar dan laba sebelum bunga dan pajak penghasilan meningkat 149,45 persen menjadi Rp 296 miliar,” terangnya.
Diketahui, dalam RUPST tersebut persereon juga menyetujui pembagian dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 24,95 miloar atau Rp3,6 per saham untuk periode 2019.
Deviden yang dibagikan itu sebesar 5 persen dari total laba bersih perusahaan senilai Rp 499 miliar.
“Sisa laba bersih akan digunakan untuk mendanai kegiatan operasional lainnya,” ujarnya.
