Home Nasional Resmi ! Mulai 28 April 2022 Larangan Ekspor Minyak Sawit Dimulai

Resmi ! Mulai 28 April 2022 Larangan Ekspor Minyak Sawit Dimulai

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Pada 26 April 2022 lalu, Presiden Joko Widodo resmi menyampaikan kepada masyarakat bahwa mulai tanggal 28 April 2022, pemerintah menghentikan seluruh aktivitas ekspor minyak sawit. Adapun batasan dari larangan tersebut belum ditentukan.

Salah satu faktor dihentikannya ekspor minyak sawit dari Indonesia ini adalah tingginya harga minyak goreng dalam negeri yang semakin menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primer. Diharapkan dengan diberhentikannya aktivitas ekspor ini, pengusaha minyak sawit mengalihkan jualan mereka ke pasar dalam negeri.

Dengan stok minyak sawit yang melimpah, maka diharapkan harga minyak goreng pun semakin terkendali bahkan murah. Target yang ingin dicapai pemerintah adalah menekan harga minyak goreng sampai menyentuh angka HET sebesar Rp.14,000,-

Hal lainnya yang melatar belakangi keputusan presiden ini adalah terungkapnya mafia minyak goreng yang merugikan negara dan mengakibatkan kelangkaan parah di masyarakat. Dirjen Kementerian Perdagangan dan tiga orang tersangka lainnya yang merupakan pejabat perusahaan minyak sawit besar di Indonesia, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Hingga saat ini kasus korupsi tersebut masih dalam proses penyelidikan.

Indonesia diketahui merupakan salah satu pengekspor minyak sawit terbesar di dunia. Indonesia menguasai 60% kebutuhan minyak sawit dunia, sedangkan Indonesia sendiri hanya sekitar 20% saja. Dampak dari larangan ekspor ini pun akhirnya langsung terasa dengan melonjaknya harga minyak sawit dunia karena keterbatasan stok.

Banyak pendapat yang menilai bahwa larangan ekspor yang dilakukan Presiden Jokowi ini akan menguntungkan Malaysia. Malaysia merupakan produsen dan eksportir minyak sawit kedua terbesar setelah Indonesia. Hal ini tentu akan dimanfaatkan Malaysia untuk menggantikan posisi Indonesia.

Dampak lain yang diakibatkan dari larangan ekspor ini adalah rendahnya harga beli sawit dari petani kecil karena dengan stok yang berlimpah, maka harga tersebut menjadi lebih murah atau turun.

Di sisi lain Indonesia bisa melakukan ini seperti apa yang dilakukan Rusia terhadap kebutuhan gas dunia. Presiden Rusia, Vladimir Putin, akhirnya memaksa negara importir gas alam dari Rusia untuk membeli dengan mata uang Rusia, yaitu Rubeel, sehingga nilai mata uang Rusia pun kuat dan naik. Indonesia bisa melakukan hal yang sama dengan minyak sawit ini, sehingga mata uang Indonesia akan naik dan kuat terhadap mata uang dunia. (Angela Limawan)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Kisah Kelam Keluarga Pendiri Gucci

TELENEWS.ID – Rodolfo Gucci atau biasa dikenal dengan Maurizio D’Ancora merupakan pendiri dan pencipta brand Gucci. Pada awalnya Rodolfo membuat brand Gucci...

Telkomsel Merugi Setelah Investasi di GOTO, Kok Bisa ?

TELENEWS.ID – PT Telkom Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya, Telkomsel melakukan investasi di PT Go To Gojek Tokopedia Tbk. Namun yang aneh...

Polemik Anggota TNI Aktif Dilantik Sebagai PJ Bupati

TELENEWS.ID – Pejabat pengganti Gubernur, Bupati, dan Walikota tahun ini sudah banyak yang dilantik. Terakhir Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian telah melantik...

Kedatangan Ten Hag Memberi Angin Segar Bagi Maguire dan Van De Beek

TELENEWS.ID - Erik Ten Hag secara resmi ditunjuk sebagai pelatih utama Manchester United menggantikan Ralf Rangnick untuk musim 2022/2023. Erik datang ke...