TELENEWS.ID – Pemerintah pusat masih terus berbenah mempercantik sebagian besar lokasi wisata di berbagai daerah. Pasca pandemi covid-19 berlalu, wajah pariwisata Indonesia kembali meningkat dan kembali menjadi pasokan pendapatan negara yang sangat diandalkan. Sebenarnya wisata Indonesia tanpa dilakukan revitalisasi pun sudah menjadi daya tarik utama dalam pariwisata mancanegara. Namun revitalisasi ini tetap wajib dilakukan pemerintah untuk meningkatkan usaha kecil menengah (UMKM) dan ekonomi penduduk sekitar lokasi wisata.
Selain itu revitalisasi ini juga akan membagi penataan wilayah wisata Setu Bagendit antara yang diprioritaskan untuk penduduk sekitar dalam menjadikannya sebagai tempat mencari nafkah dengan lokasi yang dapat diisi oleh pihak swasta sebagai zona komersil. Zona komersil ini tentu sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk mengembalikan pengeluaran APBN dengan biaya penjualan lokasi maupun sewa serta bantuan swasta dalam pengembangan lokasi atau sekitar dalam metode OTD. Revitalisasi ini juga dilakukan guna memberikan lebih banyak wisata yang dapat dinikmati wisatawan. Mulai dari penambahan variasi wisata air, wisata olahraga air yang belum ada, serta peningkatan kawasan observasi alam yang wajib ada untuk pelestarian lingkungan sekitar.
Proses revitalisasi Setu Babakan sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2020 silam dan ditargetkan selesai pada tahun 2022 ini. Revitalisasi ini diketahui merupakan kerja sama antara pemerintah pusat bersama dengan pemerintah daerah melalui Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya serta pihak kontraktor oleh PT Adhi Karya.
Revitalisasi dilakukan di kawasan Setu Bagendit yang mencapai total luas 2,8 hektar dan terbagi dalam 6 zona. Zona pertama merupakan wisata publik, zona kedua adalah area kuliner, zona ketiga adalah area green school, zona keempat adalah area komersial, zona kelima adalah area water sport, serta zona keenam adalah area masjid dan konservasi alam. Pembangunan revitalisasi yang dilakukan pemerintah saat ini antara lain pembangunan jogging track sepanjang 6 km, taman Teratai, masjid terapung, taman bermain, pusat kuliner dan beberapa restoran, dan jembatan instagramable.
Menurut Bupati Garut, Rudy Gunawan menjelaskan salah satu faktor penting lokasi wisata mampu memiliki standar internasional adalah kebersihan yang terjaga. Untuk itu Rudy sangat berharap penduduk lokal Indonesia dapat disiplin menjaga lokasi wisata untuk ikut mendukung program pemerintah ini. Selain itu Rudy juga menyatakan dengan revitalisasi yang dilakukan ini, Setu Bagendit sendiri diperkirakan akan menjadi penyumbang pendapatan daerah sebesar 5 miliar rupiah per tahun.
Selain revitalisasi pada lokasi wisatanya, pemerintah pusat dan daerah juga melakukan sejumlah koreksi kepada beberapa lokasi transit transportasi menuju ke Setu Bagendit. Salah satunya adalah revitalisasi pada stasiun Cibatu dan stasiun Garut bagi wisatawan yang menggunakan kereta api. Selain itu pemerintah juga mempercantik terminal Guntur sebagai salah satu akses transportasi lain untuk menuju Setu Bagendit menggunakan bus pariwisata.
Pemerintah pusat juga sudah menjalankan pembangunan jalan tol lintas Bandung-Garut-Tasikmalaya dengan gerbang tol Garut sebagai pendukung bagi wisatawan yang menggunakan mobil menuju ke Setu Bagendit. Menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, pada tahun 2020 lalu, pemkab Garut telah menyelesaikan tahap pembebasan lahan dan pada tahun 2022 ini akan dilakukan tahap pembayaran lahan. Targetnya pembangunan tol ini akan selesai pada tahun 2024 dengan memfokuskan gerbang tol Garut yang terdekat dengan lokasi wisata Setu Babakan. (Angela Limawan)
