TELENEWS. id, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, bahwa penerapan tatanan normal baru di Jawa Barat harus berbasis data. Selanjutnya adaptasi akan dilakukan di sebuah wilayah yang memungkingkan penerapan new normal tersebut.
“Tatanan normal baru ini bukan pelonggaran, bukan relaksasi, tapi adaptasi terhadap normalisasi baru. Kami di Jawa terhadap normalitas baru. Kami di Jabar harus berbasis data, kalau di datanya memungkinkan maka adaptasi bisa dilakukan, ” kata Ridwal Kamil, Selasa (26/5/2020).
Ridwal Kamil menyampaikan, saat ini terdapat lima level kewaspadaan atau levelinh di Jabar. Level 5 atau Zona Hitam (kritis), Level 4 atau Zona Merah (Berat) yakni kondisi PSBB dengan kegiatan dibatasi hanya 30 persen, Level 3 atau Zona Kuning (Cukup Berat), Level 2 atay Zona Biru (Moderat) menunjukkan wilayah yang harus melaksanakan physical distancing, dan Level 1 atau Zona Hijau (Rendah) yakni kondisi normal.
Sementara itu, kata dia, Level paling parah adalah Level 5 atau (zona) hitam itu tidak ada (di Jabar), yang (zona) merah masih ada tiga kabupaten/kota), kemudian 19 (kabupaten/kota) sudah zona biru atau Level 2 , tapi belum ada zona hijau.
“Untuk di zoom ke dalam kelurahan-kelurahan, di level yang zona merah pun banyak yang sudah zona hijau. Ini (SMB) adalah salah satunya, jadi Summarecon Bekasi ini sudah masuk ke kelurahan yang masuk ke zona hijau, ” sebutnya. (Arrahman).