TELENEWS.ID – Invasi Rusia terhadap Ukraina belum usai, namun rumor sudah berkembang bahwa Rusia sudah memiliki target dan rencana untuk melakukan hal yang sama ke negara lain. Hal ini diketahui setelah beberapa negara Baltik mulai menyuarakan kekhawatirannya terhadap invasi Rusia.
Adapun negara Baltik ini meliputi Lithuania, Latvia, dan Estonia. Kekhawatiran ini semakin diperkuat dengan isu yang menyebar bahwa Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy memiliki niat menarik Ukraina dari NATO.
Salah satu alasan yang mendasari invasi Rusia terhadap Ukraina adalah bergabungnya Ukraina dengan Aliansi Pertahanan Atlantik (NATO) yang dipimpin Amerika Serikat. Hal ini membuat Rusia marah dikarenakan wilayah Ukraina berbatasan langsung dengan Rusia. Jika Ukraina bergabung dengan NATO maka beberapa angkatan perang Amerika berhak menempatkan pangkalan militernya di wilayah Ukraina dan hal tersebut dianggap mengancam Rusia.
Untuk itu invasi Rusia terhadap Ukraina dilakukan agar Ukraina salah satunya untuk membuat Ukraina tidak bergabung dengan NATO. Pada awalnya Ukraina melawan dengan keyakinan bahwa setelah bergabung dengan NATO, para negara yang tergabung di dalamnya akan membantu. Namun hingga saat ini tidak ada satu pun negara yang membantu Ukraina.
Amerika Serikat juga telah menolak secara langsung permintaan presiden Ukraina untuk menutup akses jalur udara Ukraina. Tujuan permintaan penutupan tersebut adalah untuk mengurangi akses Rusia membombardir wilayah Urakina melalui udara. Penolakan ini dilandasi dengan dasar bahwa Amerika tidak ingin terlibat dengan peperangan Rusia dan Ukraina.
Penolakan Amerika tersebut dan tidak adanya negara yang membantu dalam peperangan, membuat kekecewaan yang mendalam Presiden Ukraina. Hal ini yang memperkuat isu menarik dirinya Ukraina dari NATO.
Jika Ukraina benar-benar melepaskan diri dari NATO, maka hal ini akan menjadi hasil baik untuk Rusia karena salah satu tujuannya tercapai. Dengan hal ini, semakin menguatkan isu bahwa invasi Rusia akan berlanjut ke beberapa negara yang juga saat ini tergabung dalam NATO dan Uni Eropa.
Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda menyampaikan bahwa pencegahan kekhawatiran kelanjutan invasi Rusia terhadap negara lain saja tidak akan cukup menghentikannya. Negaranya membutuhkan cukup banyak pertahanan. Hal ini disampaikannya pada saat kunjungan menteri luar negeri Amerika Serikat, Anthony Blinken pada Senin (07/03/2022) lalu.
Menteri Luar Negeri Latvia, Edgars Rinkevics juga mulai meminta NATO untuk memperluas kehadiran pasukannya di beberapa negara Baltik. Hal ini dilakukan untuk menjamin masih adanya rasa aman dari ancaman invasi Rusia. (Angela Limawan)