Home Gaya hidup Rutin Minum Vitamin C? Faktor Berikut Penting Dicermati

Rutin Minum Vitamin C? Faktor Berikut Penting Dicermati

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID– Kebanyakan orang sebenarnya paham dan
percaya vitamin C berperan vital dalam mendukung sistem imunitas kita.
Meskipun demikian, banyak orang juga mengeluhkan konsumsi vitamin C
ternyata bisa memicu berbagai gejala dan ketidaknyamanan di lambung,
khususnya bagi mereka yang memang memiliki kecenderungan gangguan asam
lambung.

Nutrisionis Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes., pengurus DPP Persatuan
Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan Ketua Indonesia Sport Nutritionists
Association (ISNA) menjelaskan peran vitamin C sebagai zat gizi esensial
yang dibutuhkan tubuh setiap hari dan harus didatangkan dari luar.
“Selain berperan sebagai antioksidan dan meningkatkan penyerapan
mineral seperti kalsium dan zat besi, vitamin C memiliki lima peran
spesifik terhadap imunitas. Pertama, memindahkan neutrofil (sel darah
putih yang membantu melawan infeksi) ke jaringan yang terinfeksi
sehingga infeksi segera bisa diatasi. Kedua, mempercepat produksi
sitokin sebagai bahan pesan utama untuk tubuh terinfeksi atau tidak.
Ketiga, mengaktivasi kerja sel darah putih dalam memakan bakteri atau
antigen lainnya. Keempat dan kelima, mempercepat pertambahan jumlah sel
B dan sel T (imunoglobulin) yang bertugas mengingat struktur virus
tertentu. Jadi intinya, di masa pandemi atau bukan, vitamin C berperan
dalam pertahanan tubuh dan kita tidak boleh berada dalam kondisi
defisiensi vitamin C,” papar Dr. Rita Ramayulis.

Namun, ternyata konsumsi vitamin C harus tepat, juga tidak sembarang,
karena alih-alih memperkuat imunitas, ternyata pada orang tertentu
justru bisa memicu permasalahan lain, khususnya jika memiliki lambung
yang sensitif. Berikut beberapa faktor yang penting untuk dicermati
dalam memilih vitamin C yang layak dikonsumsi setiap hari.

dr. Iwan Dermawan S. Ked., seorang tenaga kesehatan di kota Depok juga
menemukan banyak pasien yang mengeluhkan lambungnya perih sesudah minum
vitamin C, menunjukan gejala sendawa berkepanjangan atau gejala-gejala
tidak nyaman lainnya. “Perlu diingat bahwa vitamin C memiliki nama
lain asam askorbat. Sesuai namanya, maka sifatnya asam dan pada orang
tertentu bisa mempengaruhi kondisi asam lambung. ,” tutur dr. Iwan
Dermawan.

Pilih Yang Aman Untuk Lambung

Pilihan mengonsumsi vitamin C dengan asupan suplemen untuk menjaga
kesehatan secara umum setiap hari merupakan hal yang wajar dilakukan,
sebab tidak semua orang biasa atau suka makan sayur dan buah dalam
jumlah yang cukup, atau kalaupun jumlahnya cukup, cara pengolahan atau
kualitas makanan bisa mempengaruhi kandungan vitamin C di makanan
tersebut.

“Suplementasi vitamin C yang beredar juga berbeda-beda ikatannya. Ada
yang bentuknya asam askorbat murni dan biasanya cenderung bereaksi
meningkatkan produksi asam lambung. Tetapi pada beberapa suplemen lain
asam askorbat itu diikat dengan dengan mineral yang bersifat basa. Jadi,
ketika sampai di lambung tidak membuat situasi sangat asam, karena sifat
mineral itu membasakan, sehingga terjadi keseimbangan asam basa di dalam
lambung. Hal ini dimungkinkan berkat kecanggihan teknologi di bidang
farmasi. Salah satunya sodium askorbat yang sering disebut buffered
vitamin C. Jadi, walaupun sifat vitamin C sesungguhnya memang asam,
namun vitamin C yang dihasilkan lebih bisa diterima oleh orang-orang
dengan gangguan asam lambung,” jelas Dr. Rita Ramayulis.

Untuk menjawab kebutuhan inilah, HiC1000 hadir menjawab kebutuhan
alternatif suplemen vitamin C drink dengan formula buffered vitamin C,
serta tidak mengandung soda, sehingga tidak memicu risiko pada kesehatan
pencernaan dan sistem-sistem lainnya di tubuh kita.

Hindari Yang Bersoda dan Berpengawet

Selain kandungan pengikat asam askorbat ini, Dr. Rita Ramayulis memang
menganjurkan kita juga untuk mewaspadai kandungan soda di beberapa
suplemen vitamin C dalam kemasan. Penggunaan soda di vitamin C soda itu
terjadi karena beberapa alasan, misalnya agar ada sensasi rasa, serta
mengawetkan kandungan vitamin C itu agar lebih stabil.

“Berbeda dengan sparkling water, menambahkan air soda artinya memang
menambahkan pengawet di dalamnya. Zat yang biasa ditambahkan itu seperti
sodium bicarbonate, sodium sitrat, atau disodium fosfat. Jika itu yang
ditambahkan, memang bisa saja mengawetkan kandungan vitamin C, tetapi
jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu oleh orang tertentu, beberapa
jurnal kesehatan mengatakan dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan.
Biasanya muncul bermacam-macam gejala, mulai dari sembelit, perut tidak
nyaman, bahkan diare. Dari perspektif keseimbangan gizi, ini jelas
mengganggu, apabila pengikatnya disodium fosfat, maka fosfat berlebih
akan mendorong kalsium keluar, dalam waktu tertentu ini berpengaruh pada
kepadatan tulang, jadi perlu hati-hati mengonsumsinya,” jelas Dr. Rita
Ramayulis dengan detail.

Mineral-mineral yang diikatkan ini seperti sodium bikarbonat, disodium
fosfat, sodium sitrat, bahkan tambahan pengawet lain, seperti sodium
benzoat dan potasium sorbat, dalam jumlah tertentu justru membuat pH
lambung makin asam, artinya membuat vitamin C tersebut makin sensitif
bagi orang yang memiliki gangguan asam lambung.

“Bahkan sebenarnya risiko ini tidak hanya untuk yang memiliki lambung
sensitif tetapi semua orang. Memang mereka yang lambungnya sensitif akan
lebih cepat terpicu dan merasakan keluhan. Secara publik, sebenarnya
BPOM memang sudah menentukan dosis aman, tetapi kadang-kadang masyarakat
mengonsumsi lebih dari keperluan, baik frekuensi maupun dosisnya.
Padahal kandungan zat-zat tersebut juga kita dapat dari makanan lain.
Intinya, konsumsi zat-zat seperti larutan soda dan pengawet tadi dalam
waktu tertentu akan mempengaruhi kesehatan pencernaan dengan manifestasi
klinis seperti disebutkan tadi. Tak heran ada yang sampai mengalami
keluhan seperti orang keracunan, setelah konsumsi merasa mual, pusing,
bisa ada yang sampai muntah, nafsu makan berkurang, hingga iritasi pada
kerongkongan. Jadi tidak hanya di lambung,” papar Dr. Rita Ramayulis.

Selanjutnya Dr. Rita Ramayulis juga menambahkan bahwa makin sedikit
campuran zat pengawet ataupun zat-zat pengikat lain tentu makin baik.

“Sebenarnya kan kita tidak memerlukan zat lain selain yang kita cari,
apalagi jika ada efek negatif dari kelebihan kelebihan zat pengawet
ataupun tambahan soda. Kemudian perhatikan juga dosisnya dan teknologi
farmasi yang digunakan. Apakah keasamannya telah diolah agar lebih
rendah. Itu semua perlu dipelajari agar kita bisa mengambil keputusan
dengan tepat,” jelas Dr. Rita Ramayulis.

Adelia Pramasita, Head of Brand HiC1000 meyakinkan “HiC1000 adalah
minuman vitamin C yang aman untuk dikonsumsi setiap hari. Menggunakan
buffered vitamin C dan tidak bersoda sehingga nyaman di lambung, dan
tidak menggunakan pengawet. HiC1000 ini jelas beda.” (Dion)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Startup Indonesia Lakukan PHK Besar, Ada Apa?

TELENEWS.ID – Beberapa hari lalu, perusahaan startup Indonesia seperti LinkAja, Zenius, SiCepat, dan JD.ID melakukan pemutusan hubungan kerja kepada sejumlah karyawannya. Hal...

Elon Musk Batal Bangun Pabrik Tesla di India, Peluang Indonesia Semakin Besar

TELENEWS.ID – Dikutip dari India Times dan ABP Live, Elon Musk memutuskan untuk tidak berinvestasi di India dalam membangun pabrik mobil Tesla...

Ibukota Akan Pindah, Bagaimana Pertahanan Udaranya?

TELENEWS.ID - Pemindahan Ibukota negara ke Penajam, Paser Utara, Kalimantan Timur harus dibarengi dengan pertahanan udara yang maksimal. Karena, posisi Ibukota tersebut...

Pemprov DKI Mengandalkan SPAM untuk Mengatasi Akses Air Bersih

TELENEWS.ID - Untuk mengatasi masalah banjir dan juga menanggulangi masalah air bersih di DKI Jakarta, Pemprov DKI Jakarta mendapatkan kucuran dana dari...