TELENEWS.ID – Safari politik yang dilakukan ketua umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus berlanjut. Kali ini, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut bersilahturahmi ke rumah dinas ketua umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto. Pertemuan tersebut diadakan pada Sabtu (07/05/2022) di kompleks Widya Chandra 3, nomor 6, Jakarta Selatan.
Pertemuan yang diadakan pada pukul 11 siang tersebut berlangsung cukup singkat dan tertutup yang hanya 30 menit saja. Dalam pertemuan tersebut, AHY didampingi sang Istri, Annisa Pohan.
Menurut AHY yang memberikan beberapa pernyataan kepada wartawan yang datang, kedatangannya kali ini hanya untuk bersilahturahmi dalam rangka hari Raya Idul Fitri. Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk menjalin hubungan lebih baik saja.
AHY juga menegaskan bahwa setiap tokoh politik yang melakukan silaturahmi tidak harus memiliki tujuan politik. Menurutnya masih banyak urusan lain yang lebih penting untuk dibahas apalagi disesuaikan dengan momen lebaran seperti ini yang sangat agamis.
Terakhir AHY juga mendoakan kesehatan untuk ketua umum partai Golkar tersebut ditengah kesibukannya menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
Terlepas dari pernyataan AHY bahwa tidak adanya pembahasan politik dalam pertemuannya dengan Airlangga Hartanto, sejumlah pihak tetap menilai kunjungan yang dilakukan AHY tersebut tetap bernuansa politis.
Direktur Indo Barometer M Qodari menjelaskan dalam pertemuan tersebut muncul suatu harapan dan perhitungan yang akan dilakukan partai untuk terjadinya koalisi AHY-Airlangga dalam pilpres 2024 mendatang. Qodari menjelaskan hal ini merupakan sebuah dejavu seperti yang terjadi pada SBY-Jusuf Kalla dulu. Namun menurutnya koalisi ini sangat sulit untuk tercapai. Salah satunya adalah karena elektabilitas AHY yang cukup rendah serta belum adanya prestasi yang pernah dicapai AHY karena memang belum pernah menjadi seorang pejabat daerah.
Dengan rendahnya elektabilitas dan pengalaman politik yang dimiliki AHY, akan sangat memberatkan partai Golkar jika berpasangan dengan AHY. Pengalaman politik bahkan menjadi anggota DPR pun belum pernah dicicipi, sehingga masyarakat akan ragu untuk memilih karena belum ada pekerjaan yang benar-benar dilakukan AHY menjadi wakil rakyat.
Hal tersebut menjadikan AHY tidak memiliki tolak ukur untuk bersaing dengan kandidat lain yang semuanya sudah memiliki pengalaman menjadi wakil rakyat, terlepas dari baik atau buruknya prestasi yang ditorehkan.
Hal ini sejalan dengan pernyataan wakil ketua umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tanjung yang mengatakan bahwa tidak mau terburu-buru menentukan wakil presiden yang mungkin akan berdampingan dengan Airlangga Hartanto dalam pilpres 2024 mendatang. Seperti yang diketahui, Partai Golkar sendiri sudah mantap mencalonkan Airlangga Hartanto menjadi calon presiden dalam pilpres 2024 mendatang. Namun Airlangga Hartanto sendiri belum menyatakan langsung kesiapan dan ketertarikannya untuk menjadi capres dari partainya. (Angela Limawan)