TELENEWS.ID – Situs streaming film besar asal Amerika Serikat, Netflix dikabarkan mengalami kerugian hingga 50 miliar Dollar Amerika atau sekitar 717,5 triliun rupiah karena penurunan harga saham yang cukup drastis. Pada tahun 2022 dikabarkan saham Netflix turun 62,5% dan menjadi kinerja terburuk sepanjang berjalanannya bisnis perusahaan.
Pada update terakhir 20 April2022 dilaporkan saham Netflix (NFLX) ditutup turun sebanyak 35%. Hal ini terjadi sesaat setelah perusahaan mengumumkan bahwa ada beberapa pelanggan yang tidak lagi berlangganan Netflix. Kehilangan pelanggan ini diketahui baru terjadi setelah perusahaan berjalan selama 10 tahun belakangan.
Perusahaan juga menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi penyebab turunnya kinerja dan pendapatan perusahaan belakangan ini. Salah satunya adalah pencabutan larangan bepergian bagi penduduk dunia.
Hal ini menyebabkan masyarakat lebih memilih untuk memutus langganan Netflix di rumah dan menikmati film di mall atau bioskop terdekat. Hal ini juga yang menyebabkan Netflix kehilangan pelanggan cukup signifikan. Selain itu munculnya banyak kompetitor sejenis dengan harga yang relatif bersaing, menyebabkan Netflix sedikit ditinggalkan baik karna alasan harga maupun kualitas.
Pihak perusahaan pun kembali harus melakukan berbagai inovasi untuk menekan kerugian perusahaan. Salah satunya adalah dengan menurunkan harga iklan yang akan diberikan kepada pengiklan agar lebih banyak pengiklan yang masuk ke perusahaan dengan jenjang waktu lebih lama.
Solusi ini juga dipercaya petinggi perusahaan sebagai salah satu solusi jangka panjang yang dapat membantu marketing dan keuangan perusahaan.
Selain Netflix, sejumlah situs streaming film lain juga ternyata diketahui mengalami penurunan saham yang signifikan dengan alasan yang sama. Alasan yang mereka sama-sama alami adalah kehilangan pelanggan yang memutus langganan dikarenakan sudah dibukanya akses untuk bepergian dan beraktivitas di luar rumah secara normal kembali, pasca pandemi Covid-19.
Disney Hotstar, situs streaming film milik Disney ini mengalami penurunan saham sebesar 5,5%. Sedangkan Roku mengalami penurunan sebesar 6%. Saham Paramount Pictures juga turun cukup drastis sebesar 8,6%. Dan terakhir dari Warner Bros ditutup mengalami penurunan sebesar 6%. (Angela Limawan)
