TELENEWS.ID – Temuan viagra dan paracetamol dalam kemasan kopi instan mengejutkan masyarakat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menemukan setidaknya 6 merk kopi instan di Bahan Kimia Obat (BKO) di Kota Bandung dan Kabupaten Bogor, yang positif mengandung viagra dan paracetamol.
“Barang bukti pangan olahan dan obat tradisional yang ditemukan antara lain Kopi Jantan, Kopi Cleng, Kopi Bapak, Spider, Urat Madu, dan Jakarta Bandung. Produk-produk tersebut diduga mengandung BKO yaki Paracetamol dan Sildenafil (viagra),” ujar Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Penny Kusumastuti Lukito.
Kedua bahan kimia obat tersebut tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan, apalagi dicampurkan ke dalam kopi karena akan memberikan dampak yang buruk bagi mereka yang mengkonsumsinya secara rutin.
“Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai (dosis), bahan kimia obat ini dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang dapat membahayakan kesehatan,” kata Penny.
Kopi memang menjadi salah satu minuman yang lazim dikonsumsi sehari-hari. Namun bukan berarti kita bisa mencampurkan berbagai macam zat atau bahan makanan lain ke dalamnya. Kopi sendiri sudah memiliki kandungan kafein tinggi yang bisa berpengaruh pada kesehatan seseorang.
Selain paracetamol dan viagra, ada beberapa benda lain yang sebaiknya tidak kamu masukan ke dalam secangkir kopi favoritmu.
- Gula putih
Menambahkan terlalu banyak gula putih ke dalam kopi, bisa berakibat buruk bagi kesehatan apalagi jika kamu terbilang rutin mengkonsumsi kopi setiap hari. Penambahan gula yang terlalu banyak bisa memicu diabetes dan juga kegemukan. “Jika rata-rata orang minum satu hingga dua cangkir kopi setiap hari dan menambahkan sekitar 2 sendok teh gula, itu bisa menjadi sekitar 20-65% kelebihan gula untuk wanita atau sekitar 30-40% untuk pria. Itu tentu terlalu banyak!” ujar dietian Rose-Francis. - Pemanis buatan
Jika kamu pikir pemanis buatan lebih sehat dibandingkan gula, maka hal tersebut tak sepenuhnya benar.Harvard Health merangkum bahwa konsumsi pemanis buatan secara berlebihan, dapat memicu konsumsi lebih banyak makanan dengan rasa buatan dengan nilai gizi yang lebih rendah serta lebih banyak makanan berkalori tinggi dan sarat gula. - Krimer
Banyak orang suka menambahkan krimer ke dalam kopi mereka, untuk memberikan rasa yang lebih pekat dan gurih. Namun Kombinasi pemanis, zat penyedap, dan minyak terhidrogenasi parsial pada krimer kopi; bisa menjadi tambahan yang beraroma namun padat kalori. Jika kamu mencari tambahan rasa manis, Rose-Francis menyarankan kombinasi susu nabati dan pengganti bebas gula untuk krimer ini. - Gula cair dengan tambahan rasa
Beberapa penggemar kopi suka menambahkan gula cair dengan tambahan rasa seperti vanila, karamel, crème brulée, peppermint dan white chocolate untuk kopi mereka. Tapi yang perlu diingat, gula cair dengan tambahan rasa ini mengandung banyak gula yang membahayakan tubuh. Bahan makan ini bisa menyebabkan penambahan berat badan dan berbagai penyakit lainnya. - Whip cream atau krim kocok
Menambahkan whip krim atau krim kocok pada kopi menjadi trend belakangan ini. Apalagi banyak merk kopi ternama, yang menambahkan krim kocok untuk varian produk mereka. Namun Tamar Samuels, salah satu pendiri Culina Health di New York City menyarankan sebaiknya kita menghindari memasukkan krim kocok atau whip cream pada kopi kita. “Mirip dengan perasa buatan, krim kocok akan menambah kalori, lemak, dan gula ke kopi, Kamu tentu tidak mau bukan memulai pagi dengan dengan inflamasi gula yang tinggi?. Saya sarankan hindari saja!” ujarnya.
Nah bagi kamu penggemar kopi, mulai waspada ya untuk memberikan tambahan apapun pada kopi kalian. (Yuyun Amalia)
