TELENEWS.ID – Perhelatan Formula E tinggal beberapa bulan lagi, dan vendor yang ditunjuk untuk jadi kontraktor pembangunan sudah ditunjuk. Namun, hingga saat ini belum ada informasi resmi mengenai sponsor dalam Formula E nantinya. Padahal, keberadaan sponsor tersebut sangatlah penting agar acara yang sudah direncanakan dengan matang dan penuh perhitungan ini berlangsung sukses.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan perhelatan Formula E ini menjadi sepi sponsor. Salah satu hal yang menyebabkan demikian karena ajang ini sarat dengan muatan politis sejak awal didengungkan. Tentu saja tidak ada perusahaan yang mau menjadi sponsor jika ajang tersebut malah menjadi panggung politik segelintir orang yang ada di DKI Jakarta.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi juga sudah mengakui hal tersebut. Dalam keterangannya pada Kamis (3/2/2022) lalu dirinya mengungkapkan bahwa investor tidak ada yang mau ikut terlibat dalam kegaduhan politik yang disebabkan oleh diselenggarakannya ajang Formula E. Apalagi menurut Pras, ajang tersebut menjadi Agenda Politik Anies Baswedan.
Pras juga buka suara ketika Anies mengadakan jamuan makan malam dengan mengundang 7 fraksi DPRD di Rumah Dinas Gubernur. Tujuh fraksi yang diundang Anies tersebut adalah Golkar, Nasdem, PPP-PKB, PKS, Gerindra, Demokrat dan juga PAN. Pras menyebut bahwa dalam pertemuan tersebut Anies meminta agar fraksi-fraksi tersebut mangkir di sidang paripurna interpelasi Formula E pada September 2021 silam.
Anies mengklaim bahwa ajang Formula E ini merupakan ajang Business to Business, namun dalam pelaksanaannya menunjuk politikus sebagai ketua pelaksana ajang Formula E ini. Selain itu, Anies juga mengeluarkan Instruksi Gubernur kepada Dinas Pemuda dan Olahraga agar membayar commitment fee sebesar Rp. 560 MIliar.
Pernyataan berbeda jusru dikatakan oleh Managing Director Formula E, Gunung Kartiko yang justru menyebut sudah ada pihak yang mau menjadi sponsor ajang Formula E ini. Hal tersebut dikatakannya ketika melakukan rapat kerja Bersama Komisi B beberapa waktu yang lalu.
“Jadi sponsorship belum secara resmi kami open, tapi secara verbal, secara pendekatan networking, yang berminat (ada) walaupun belum bisa kami declare di sini karena belum hitam di atas putih,” tutur Gunung. (Latief)