TELENEWS.ID – Bagi khalayak awam, taksidermi merupakan salah satu bentuk seni yang sering disalah artikan sebagai hobi yang aneh dan mengerikan. Namun nyatanya tidaklah demikian.
Secara garis besar, taksidermi merujuk pada kegiatan pengawetan hewan biasanya memiliki ukuran yang besar. Berikut 5 hal tentang taksidermi yang belum banyak orang ketahui:
- Tidak Membutuhkan Kualifikasi Formal
Saking uniknya profesi taksidermis, hingga saat ini sangat sedikit lingkup pelatihan formal mengenai industri tersebut. Kebanyakan pelaku taksidermi hanya berangkat dari kecintaan pada dunia satwa liar, yang lambat laun berubah menjadi hobi.
- Melestarikan Sejarah Fauna
Sepanjang sejarah, taksidermi berperan besar dalam mengawetkan hewan-hewan langka dari sejumlah ekspedisi terbesar di dunia. Ilmuwan tersohor asal Inggris, Charles Darwin adalah orang yang sangat ahli mengisi kulit binatang.
Menurut salah satu pengamat lain, Melissa Milgrom, taksidermi sangatlah berbeda dengan pembalseman dan bentuk pengawetan lainnya karena tujuan utama taksidermi adalah keindahan, yakni untuk menangkap keagungan suatu spesies dengan membuat replika dan menampilkannya dalam bentuk pajangan yang nyata.
- Proses Pembuatan yang Rumit dan Detail
Proses taksidermi tidak semudah menyuntikkan pengawet pada sebuah spesimen dan membiarkannya kering semata. Dalam proses taksidermi, para taksidermis perlu menguliti hewan dan menyusunnya kembali tubuh hewan itu dan memajangnya ke posisi spesimen.
Pakar taksidermi juga menggunakan teknologi kerajinan tangan untuk menempatkan warna-warna natural dan tekstur yang dapat menghilangkan proses penggelapan. Penting untuk mengetahui bagaimana anatomi hewan yang akan diawetkan.
- Orang Menamai Taksidermi Hasil Karya Mereka Sendiri
Karena termasuk dalam karya seni yang bernilai historis tinggi, lumrah bagi para taksidermis untuk menamai hewan taksidermi mereka sendiri. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan ikatan antara para pembuat dengan hasil karyanya.
Pesona dari taksidermi adalah atas keberadaannya, bukan kematiannya. Para taksidermis melihat bahwa hasil karya mereka itu dulunya merupakan hewan yang pernah hidup.
- Dilombakan dalam Kejuaraan Tingkat Dunia
Banyak orang akan terkejut saat mengetahui bahwa ada semacam olimpiade khusus untuk taksidermi yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Event tersebut dimulai sejak tahun 1983, yang mencakup pertunjukan perdagangan taksidermi terbesar di dunia.
Sejak saat itu, olimpiade taksidermi berkembang menjadi kompetisi yang sangat luas yang mampu menarik perhatian 700an peserta dari 25 negara. Banyak dari mereka berasal dari kawasan Asia Pasifik.
Para peserta tersebut akan bersaing mendapatkan hadiah utama senilai 42.000 US Dollar. Wow! (Billy Bagus)