TELENEWS.ID – Saat ini di Indonesia sudah banyak sekali bisnis startup yang didirikan dan berjalan serta dikelola generasi tahun 90an. Peluang bisnis di dunia digital saat ini sangat terbuka lebar dan cukup mudah dikelola. Tidak perlu modal besar untuk memulai bisnis, hanya bermodalkan sumber daya manusia dan kekuatan publikasi serta produk dan jasa yang ditawarkan.
Namun untuk pengembangan usaha sendiri, bisnis tersebut tetap memerlukan dukungan dari pihak lain, yaitu investor. Jika tidak menggunakan investor dan yakin akan perkembangan produk jasa yang ditawarkan akan bertahan di pasaran, bisnis tetap bisa berkembang namun cukup lama. Dengan bantuan investor, pengembangan bisnis hingga perluasan pangsa pasar bisa dilakukan dengan cepat.
Tidak banyak yang startup yang berhasil mendapatkan investor, tidak hanya bermodalkan produk dan jasa yang baik serta program pengembangan mumpuni, namun masih banyak hal lain untuk menarik investor. Saat ini produk startup yang menjadi primadona bagi para investor antara lain e-commerce, fintech, logistic, health care (kesehatan), Pendidikan, dan software as a service (SaaS).
Menurut Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia, Eddi Danusaputro faktor utama dari startup yang menarik untuk investor adalah memiliki consumber based. Jika produk jasa tersebut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan teknologi saat ini, pastinya hal itu menjadi poin special yang dilirik investor. Salah satunya adalah e-commerce, dimana semua orang di mana pun dan kapan pun mereka bisa melakukan perbelanjaan tanpa harus berpergian dan melakukan transaksi secara langsung. Selain itu, perkembangan e-commerce dengan menambahkan fitur pembayaran online atau biasa disebut e-wallet, semakin memudahkan transaksi jual beli serta simpanan. Bahkan e-wallet disebut-sebut cukup mengancam keberadaan produk perbankan dan transaksi menggunakan kartu debit dan kartu kredit.
Poin kedua adalah active users. Eddi menjelaskan para investor biasanya akan menghitung jumlah active users setiap bulan atau biasa disebut monthly active users (MAU). Eddi memberi contoh pada satu aplikasi yang di download banyak orang, namun penggunaan aplikasi tersebut hanya 10% dari angka download. Maka MAU aplikasi ini tidak menarik bagi investor.
Poin terakhir menurut Eddi yang diperlukan sebuah startup untuk menarik investor adalah average ticket size atau average spending. Hal ini disebut paling penting bagi seorang investor karena poin ini mempengaruhi revenue yang diterima platform atau startup tersebut. Seorang investor juga memerlukan modalnya kembali dan keuntungan dari bisnis investasi mereka.
Eddi juga menegaskan seorang entrepreneur harus memahami posisi bisnisnya Ketika didirikan dan jika sudah berkembang. Sebuah perusahaan jika berada di tahap startup company, growth company, serta mature company akan memiliki indicator kunci berbeda ketika berhadapan dengan investor. Indikator kunci tersebut antara lain potensi pasar, konsep bisnis, kompetisi pasar, strategi perusahaan dan upaya peningkatan keuntungan dan pengembangan bisnis. (Angela Limawan)