TELENEWS.ID – Semifinal adalah pencapaian terbaik yang pernah dicatatkan Swedia pada ajang Euro. Torehan itu mereka catatkan pada keikutsertaannya pertama kali pada 1992 silam, kala itu mereka bertindak sebagai tuan rumah.
Hampir 29 tahun berlalu, capaian pada debutnya di Euro 1992 itu masih jadi yang terbaik bagi Swedia pada turnamen paling bergengsi di Benua Biru itu. Bahkan di tiga edisi terakhir mereka selalu tersingkir pada babak penyisihan.
Capaian buruk itu yang ingin diperbaiki Andreas Granqvist dan kawan-kawan pada event tahun ini. Dan sebagai langkah awal, mereka mampu tampil prima dengan raihan empat poin dari dua laga grup F yang sudah dijalani.
Pada pertandingan pertama, mereka mampu menahan imbang raksasa Eropa, Spanyol dengan skor kacamata 0-0 pada Selasa (15/6). Selanjutnya, mereka mampu meraih kemenangan atas Slovakia dengan skor 1-0 di pertandingan kedua grup F, Jumat (19/6) malam. Gol semata wayang di laga tersebut lahir berkat penalti Emil Forsberg pada menit ke-77′.
Dengan koleksi empat poin dari dua pertandingan awal tersebut, Swedia memiliki peluang besar untuk lolos ke babak 16 besar. Mereka hanya butuh tambahan satu angka kala melakoni pertandingan terakhir grup F kontra Polandia, Rabu 23 Juni 2021 nanti.
Menatap Euro 2020, Swedia memang disebut-sebut sebagai salah satu kuda hitam yang diyakini dapat membuat kejutan. Komposisi skuat yang merupakan kombinasi pemain muda (Dejan Kulusevki dan Alexander Isak) dan senior (Ruben Olsen, Sebastian Larsson) diyakini mampu menciptakan tim solid untuk merepotkan lawan-lawannya.
Hal itu lah yang telah dibuktikan tim asuhan J Andersson itu dalam dua laga awal grup F. Pertahanan solid dan kerja keras seluruh pemain jadi kunci utama permainan pantang menyerah Swedia.
Pada pertandingan pertama kontra Spanyol, mereka memilih bermain pragmatis dan lebih banyak menunggu di lini pertahanan. Ruben Olsen di lini pertahanan tampil cukup baik, sebagai salah satu pemain paling senior di tim, dia mampu membuat lini pertahanannya tetap tenang dalam mengantisipasi serangan beruntun dari Spanyol.
Hal sama kembali mereka tunjukkan kala menaklukkan Slovakia. Meski kalah dari sisi penguasaan bola, tim lawan dibuat tak berkutik, sehingga tidak sekalipun tendangan yang mengarah langsung ke gawang Ruben Olsen. Di sisi lain, mereka mampu melepaskan 13 tendangan dengan empat diantaranya mengarah ke gawang tim lawan.
Apabila mampu menjaga konsistensi penampilan, bukan hal mustahil ketika nanti mereka mampu mengulang kembali catatan manis pada Euro 1992 silam atau bahkan bisa melewatinya. (Taufik)