TELENEWS.ID – Baru-baru ini Bloomberg mengeluarkan berita mengejutkan bahwa produk mobil elektrik atau electric vehicle (EV) peringkat pertama di Amerika Serikat sudah bukan dipegang oleh Tesla, melainkan Hyundai dan KIA. Hal ini dikonfirmasi bahkan oleh pemilik Tesla itu sendiri, Elon Musk.
Produk dari Korea Selatan ini memang saat ini tengah gencar meningkatkan produksi mereka baik dalam produksi baterai kendaraan listrik, kendaraan listrik itu sendiri hingga pom bensin dan alat untuk mengisi daya baterai sebagai perangkat dari kendaraan listrik. Hampir di seluruh dunia, Hyundai telah meluncurkan dua mobil elektriknya yaitu Kona dan Ioniq 5, sedangkan KIA sendiri telah mengeluarkan EV6.
Di Amerika Serikat sendiri, penjualan Hyundai dan KIA berhasil menembus angka 21,467 kendaraan hanya dalam beberapa bulan saja. Pencapaian ini bahkan tidak pernah diraih oleh Tesla dengan hitungan bulan walaupun merupakan mobil kendaraa listrik pertama dan satu-satunya di dunia pada awal kemunculannya. Selain Hyundai dan KIA, mobil listrik lain yang tak kalah mengaggumkan penjualannya antara lain Ford Mustang Mach-E, Volkswagen ID.4, Nissan Leaf, Volvox XC40 Recharge, dan Chevrolet Bolt.
Beberapa kalangan menduga keberhasilan beberapa merk mobil listrik yang penjualannya sangat drastis saat ini dikarenakan adanya peralihan penggunaan emisi menjadi listrik di seluruh dunia secara bertahap. Sebelumnya perserikatan bangsa-bangsa (PBB) telah mengadakan pertemuan oleh hamper seluruh kepala negara di dunia termasuk Indonesia untuk memulai program dan pembentukan peraturan untuk mengurangi penggunaan emisi pada kendaraan dan beralih ke mobil listrik yang lebih ramah lingkungan.
Hyundai sendiri memiliki rencana untuk mengeluarkan biaya 16,5 miliar Dollar Amerika atau setara dengan lebih dari 247 triliun rupiah untuk mendorong dan mempercepat produksi serta peningkatan mobil elektrik mereka di Korea Selatan. Target Hyundai sendiri pada tahun 2030 mendatang berusaha untuk menguasai pasar global sebesar 12% dengan total penyebaran mobil sekitar 3,2 juta. Angka ini tentunya akan sangat menakutkan terutama bagi competitor mereka Toyota dan Subaru yang saat ini belum memulai penjualan produk mobil listrik mereka.
Pasalnya semakin ke depan, pangsa pasar internasional akan dikuasai oleh mobil listrik seiring dengan semakin banyaknya negara yang sudah menetapkan perundang-undangan negara mereka masing-masing untuk memaksa masyarakat merubah habitat penggunaan kendaraan mereka menjadi bertenaga listrik untuk seterusnya. (Angela Limawan)