TELENEWS.ID – Sleep talking alias mengigau atau ngelindur mungkin pernah dialami oleh siapa saja. Bahkan ada orang yang memiliki kebiasaan ngelindur, dimana mereka akan selalu berbicara tanpa sadar saat sedang tidur.
Mengigau sebenarnya adalah gangguan tidur yang dikenal sebagai somniloquy. Dokter juga tidak tahu banyak tentang mengigau, seperti mengapa hal itu terjadi atau apa yang terjadi di otak ketika seseorang berbicara dalam tidur. Orang yang mengigau atau bicara saat tidur, tidak menyadari bahwa mereka sedang berbicara dan tidak akan mengingatnya keesokan harinya ketika mereka bangun.
Kalau kamu punya kebiasaan mengigau, kamu dapat berbicara dalam kalimat lengkap, berbicara omong kosong, atau berbicara dengan suara atau bahasa yang berbeda dari apa yang kamu gunakan sehari-hari. Namun tak perlu khawatir karena berbicara sambil tidur bukanlah hal yang berbahaya.
Menurut Meredith Broderick, MD, seorang dokter bersertifikasi di bidang neurologi, obat tidur, dan pengobatan perilaku di Washington mengungkapkan bahwa saat sedang mengigau, seseorang juga bisa mengekspresikan emosi yang mereka pendam.
“Terkadang, orang juga bisa mengekspresikan emosi seperti tertawa atau menangis,” kata Dr. Broderick. “Saya bahkan memiliki pasien yang bahasa utamanya adalah bahasa isyarat dan perilaku ini masuk ke dalam tidur mereka” tambahnya lagi.
Berbicara sambil tidur dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja, tetapi tampaknya kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak dan pria. Mungkin juga ada tautan genetik yang menyebabkan seseorang sering mengigau dalam tidurnya.
Jadi, jika kamu memiliki orang tua atau anggota keluarga lain yang banyak berbicara saat tidur, kamu mungkin juga berisiko sering mengigau saat sedang tidur. Demikian juga, jika kamu punya kebiasaan berbicara dalam tidur, kamu mungkin akan menyadari bahwa bahwa anak-anakmu juga punya kebiasaan berbicara dalam tidur mereka.
Lalu sebenarnya apa sih yang menyebabkan seseorang sering mengigau dalam tidur mereka? Faktor eksternal seperti stres, pengobatan, kondisi medis, penggunaan narkotika, atau gangguan tidur lainnya misalnya insomnia, sleep apnea, dan narkolepsi; adalah beberapa hal yang paling sering menyebabkan seseorang mengigau dalam tidurnya.
Dr. Broderick mengungkapkan setiap orang memiliki frekuensi yang berbeda terkait kebiasaan mengigau mereka. “Frekuensi seseorang mengigau sedikit bervariasi satu dengan lainnya,” kata Dr. Broderick. “Untuk beberapa orang, mungkin sangat jarang dan yang lain mungkin mengalaminya sepanjang waktu” tambahnya lagi.
Meski tak berbahaya, namun kebiasaan berbicara dalam tidur bisa sangat mengganggu baik bagi mereka yang mengalaminya, atau orang yang mungkin sedang tidur dengan mereka. Lalu apakah kebiasaan mengigau ini bisa dirubah atau dihilangkan?
“Terlalu lelah atau kebiasaan tidur yang buruk seperti terlalu banyak kafein atau alkohol sebelum tidur, memiliki jadwal tidur yang tidak menentu, atau menghabiskan terlalu banyak waktu di tempat tidur; dapat menyebabkan lebih banyak transisi di tahap tidur, yang meningkatkan kemungkinan tidur sambil berbicara,” jelas Dr. Broderick.
Karena itulah dia menyarankan untuk merubah dan memperbaiki kebiasaan tidur sehingga frekuensi mengigau dalam tidur bisa dikurangi. “Berusaha untuk meningkatkan kualitas tidur itu adalah langkah pertama untuk mengurangi kebiasaan mengigau” begitu saran Dr. Broderick.
Namun jika kamu sudah berusaha memperbaiki kebiasaan tidurmu namun masih mengigau hampir setiap malam setiap tidur, Dr. Broderick merekomendasikan untuk berkonsultasi dengan dokter, untuk membantu mendapatkan akar dari kebiasaan mengigau saat tidur yang kamu alami. (Yuyun Amalia)
