TELENEWS.ID – Perusahaan BUMN, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menggandeng Singtel untuk mulai mengembangkan regional digital center di Indonesia. Singtel adalah perusahaan komunikasi Asia yang bertugas mengembangkan regional data center dan melakukan integrasi bisnis fixed dan mobile boardband.
Telkomsel berharap dapat menjaga ekosistem pertumbuhan bisnis digital perusahaan dengan memperkuat kapasitas dan kapabilitasnya, dengan menyesuaikan kecepatan pertumbuhan teknologi dan talenta unggul sumber daya manusia.
Pada Kamis (14/04/2022) diadakan penandatanganan MoU antara Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah dan CEO Singtel Group, Yuen Kuan Moon. Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, dan Direktur Utama Telkomsel, Hendri Mulya Syam. Penandatanganan ini dilakukan di Kantor Kementerian BUMN. Adapun isi MoU adalah nota kesepahaman dalam kerja sama pengembangan bisnis data center regional serta integrasi layanan fixed dan mobile boardband atau fixed mobile convergence (FMC).
Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah menyatakan ditengah perkembangan pesat teknologi dunia ini, kebutuhan data center sebuah negara adalah salah satu cara strategis untuk meningkatkan kinerja perusahaan untuk menjadi global scale data center player. Asia Tenggara sendiri sudah diproyeksikan akan menjadi basis data center dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Hingga saat ini pertumbuhan data center di seluruh negara Asia Tenggara sudah mencapai 20% hingga tahun 2024 mendatang. Untuk itu Telkomsel juga akan menjadi perusahaan penyedia data center bukan hanya untuk kebutuhan nasional namun juga internasional, sebagai peluang bisnis besar.
Saat ini Telkom sudah memiliki 27 data center untuk kebutuhan nasional dan internasional. Telkom juga diketahui saat ini masih dalam proses pembangunan hyperscale data center (HDC) berkapasitas total 75 MW dan mampu menampung 10 ribu rak.
Rak pertama dengan kekuatan 22 MW ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal II tahun 2022 ini. Data center yang berjalan ini nantinya akan dimanfaatkan bukan hanya untuk kebutuhan pelanggan dalam negeri namun juga luar negeri. Sistem integrasi bisnis ini akan dijalankan Telkom melalui layanan IndiHome dengan Telkomsel.
CEO Singtel, Yuen Kuan Moon mengatakan seiring dengan sangat cepatnya perkembangan digitalisasi di dunia, perkembangan adopsi IoT, artificial intelligence, dan 5G, permintaan data center yang berkualitas ikut meningkat signifikan. Indonesia merupakan negara dengan ekonomi digital terbesar di Asean menjadi pangsa pasar strategis dari bisnis data center untuk seluruh negara Asean bahkan di luar Asean. Hal ini terbukti bahwa tiga negara dengan pertumbuhan data center tercepat di Asean adalah Indonesia, Singapura, dan Thailand.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyatakan bahwa sebagai perusahaan telekomunikasi digital, Telkomsel harus mampu mengembangkan bisnis untuk menjadi pemimpin teknologi tidak hanya dalam negeri namun juga luar negeri, untuk membantu pemasukan negara. (Angela Limawan)