TELENEWS.ID – Tersingkirnya Prancis dari putaran final EURO 2020 rupanya berbuntut panjang. Sejumlah sumber menyebut adanya perpecahan di tubuh Les Bleus setelah pihak keluarga beberapa pemain saling serang dan menuding satu sama lain sebagai penyebab kegagalan.
Prancis secara tragis harus takluk dari Swiss di 16 besar lewat babak adu penalti setelah Kylian Mbappe gagal menuntaskan tugasnya dari titik putih. Striker andalan PSG itu dijadikan kambing hitam kekalahan oleh banyak suporter Les Bleus, namun konflik lain pun muncul setelah ibu kandung Adrien Rabiot menyalahkan Paul Pogba dan Mbappe.
Menurut kabar yang santer beredar, Veronique, ibu kandung sekaligus agen Adrien Rabiot sempat meneriaki kerabat dari Paul Pogba dengan kata-kata yang kurang pantas sesaat selepas laga. Tak hanya sampai di sana, ia juga mengingatkan rombongan keluarga Mbappe untuk mendidik sang pemuda agar tidak terlalu arogan. Veronique juga sekalian meneriaki rombongan jurnalis yang kebetulan tengah meliput.
Akibat hal tersebut, ketiga keluarga itu sempat terlibat prang mulut selama 20 menit di tribun khusus keluarga pemain. Bahkan ibu dari Mbappe, Fayza Lamari, sempat terpancing dan balik mengumpat Veronique.
Sebelum cekcok antar keluarga itu terjadi, konflik internal memang telah mendidih di tubuh skuad Prancis. Mulai dari keluhan perihal hotel yang kurang nyaman, pergerakan pemain yang terlalu dibatasi pelatih hingga perseteruan tak berujung antara Mbappe dengan Oliver Giroud. Bahkan selepas pertandingan menghadapi Swiss, Pogba dan Rabiot sempat terlihat beradu mulut di lapangan hingga harus dipisahkan.
Namun pelatih Didier Deschamps mencoba meredakan suasana dan menepis adanya kegaduhan di tubuh skuad besutannya. “Ada persatuan dan solidaritas dalam skuad ini. Saya bertanggung jawab, ketika keadaan menjadi buruk, saya bersama mereka, mereka bersama saya. Kami akan membutuhkan waktu untuk mengelola ini,” tutur Deschamps.
Perihal kegagalan Mbappe mengeksekusi penalti, atau mencetak gol sama sekali selama putaran EURO pun, Deschamps memberikan pembelaan terhadap sang striker. “Tidak ada yang boleh kesal dengannya. Ketika Anda mengambil tanggung jawab, itu bisa terjadi dengan Anda,” cetus Deschamps. (Billy Bagus)