TELENEWS. id, JAKARTA- Sejumlah warga yang terkena imbas pembangunan Waduk Brigif , Cipedak, di Jagakarsa, Jakarta Selatan, meminta kejelasan terkait skema pembebasan lahan yang belum tuntas. Namun beberapa bangunan di sekitar waduk yang dinyatakan akan bebas , tidak kunjung ada kabar .
Salah satu warga RT 13 RW 01 Kelurahan Cipedak Kecamatan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Yanto mengatakan, sejak tahun 2016 , hingga saat pihak Pemprov DKI Jakarta belum memberikan kepastian terkait pembayaran lahan milik warga yang berada di sekitar Waduk Brigif.
“Kalau kita sudah menunggu sejak tahun 2016 sampai sekarang tidak ada kepastian pembayarannya dari Pemprov DKI atau Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta” kata Yanto saat ditemui telenews. id, di Waduk Brigif, Jakarta Selatan,Selasa (28/7/2020
Yanto mengaku, dirinya dan warga lainnya mendukung adanya proyek Waduk Brigif ini. Tetapi ia meminta ada transparansi dalam proses pembayaran uang ganti rugi rumah yang dibebaskan sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
“Kami mendukung program Waduk Brigif ini, tapi kami mau ada keterbukaan dari pemda. Kami tidak neko-neko, kalau dibayarkan sesuai hak kita, ya setuju saja,” ujar Yanto.
Selain itu, Yanto meminta agar pembayaran lahan secepatnya dibayarkan tanpa harus menunggu tahun 2021.
Ia juga menyebutkan, jika lahan dan bangunan mereka dibayarkan, mereka meminta dibayar sesuai harga pasar saat ini, bukan harga lama, karena warga tidak mau dirugikan.
“Ya pastinya kami minta secepatnya dibayarakan lahan kami, dan dibayarkan sesuai harga pasaran tanah saat ini, bukan harga lama lagi, ” ujarnya.
Calo tanah Resahkan Warga Sekitar Waduk Brigif
Dia menambahkan, bahwa saat ini mulai kembali munculnya calo tanah yang mendatangi warga yang belum dibebaskan lahannya. Tak. Hanya itu, mereka membeli tanah milik warga dengan harga murah dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).
“Sekarang mulai ada lagi calo tanah yang datang ke Waduk Brigif, calo itu mendekati warga agar lahannya dibeli mereka dengan murah, tapi warga menolak untuk dibeli oleh para calo tersebut, ” ucapnya.
Diketahui, saat ini terdapat beberapa bidang lahan milik warga yang belum dibebaskan Dinas Sumber Air (SDA)
Sebelumnya, Waduk Brigif mangkrak sejak Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2014.
Waduk brigif yang akan dibangun jadi lokasi wisata air kini rusak parah. Waduk Brigif saat ini seperti kubangan bebek. (TN).