TELENEWS.ID-Overthinking adalah istilah yang sedang trend banget akhir-akhir ini. Overthinking atau memikirkan sesuatu secara berlebihan dianggap sebagai hal yang kurang baik, dan membahayakan mental seseorang. Apakah benar seperti itu?
Banyak orang yang berpendapat bahwa overthinking bisa jadi sesuatu yang merugikan dalam hidup. Pasalnya orang dengan kecenderungan overthinking akan mengalami kecemasan berlebihan bahkan hingga depresi. Tak jarang, overthinking bahkan mempengaruhi dan memberikan efek yang cukup buruk terhadap hubungan seseorang, baik secara sosial ataupun emosional.
Mimi Winsberg, M.D seorang terapis virtual dari Brightside mengungkapkan bahwa overthinking sejatinya merupakan sifat alami manusia. Sejak ratusan tahun yang lalu, manusia memikirkan banyak hal secara masak-masak dan mendalam untuk menghidari kerugian, kesalahan bahkan sesuatu yang mematikan.
“Otak memiliki tujuan tersendiri saat overthinking. Tentu saja tujuannya adalah untuk membantu kita bertahan hidup dan memperoleh kesuksesan” begitu ungkap Dr. Winsberg. Namun seiring perkembangan zaman, kebiasan overthinking yang semula untuk bertahan hidup seolah tak lagi relevan di masa sekarang ini.
Sayangnya, otak manusia yang memang telah terprogram untuk selalu berfikir tanpa henti, membuat sejumlah orang akhirnya cenderung memiliki kebiasaan untuk berfikir secara berlebihan atau overthinking. Kebiasan overthinking ini kemudian dianggap buruk, ketika mulai mengganggu kesehatan mental dan merugikan seseorang.
Meskipun selalu dicap negatif, overthinking rupanya tak selalu merugikan untuk manusia. Dr. Winsberg juga mengungkapkan asalkan bisa di kendalikan dengan baik, kebiasaan overthinking justru memberikan sejumlah manfaat bagi manusia.
- Overthinking membantu kamu untuk mengambil keputusan secara hati-hati
Tak bisa dipungkiri bahwa seseorang yang overthinking cenderung memikirkan segala sesuatu secara berulang dan cukup lama. Mereka akan memikirkan akibat-akibat dari tindakan mereka.
Sebagai contoh ketika kamu ingin menghubungi bos atau dosen kamu, kamu akan berfikir ulang dan berkali-kali membaca untuk memastikan pesan yang kamu tulis itu layak atau tidak untuk dikirimkan, seperti “apakah chat ini sopan dikirimkan atau tidak ya? kira-kira beliau tersinggung tidak ya?”.
Mungkin terdengar sepele, namun hal-hal seperti ini justru akan membantu menghindarkan kamu dari kejadian-kejadian yang kurang mengenakan, yang mungkin terjadi ketika kamu mengambil keputusan secara gegabah.
- Kamu jadi orang yang lebih peka dan punya empati tinggi
Salah satu hal yang kerap dipikirkan oleh orang overthinking adalah apakah ucapan atau tindakan mereka akan merugikan dan menyinggung orang lain. Mereka akan berfikir dan menganalisa, sikap dan perilaku orang-orang yang ada disekitarnya.
Ternyata kebiasaan seperti ini justru membuat kamu jadi orang yang punya kepekaan dan empati tinggi. Kamu ga akan asal nyeplos ketika berbicara dengan orang lain. Kamu juga jadi orang yang sadar akan situasi, sehingga bisa memilah-milah kata atau tindakan yang sekiranya tidak akan menyinggung perasaan orang lain.
- Kamu bisa melihat masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda
Tak jarang seorang yang sedang overthinking kemudian meminta pendapat dari banyak orang, sebelum mengambil keputusan atau melakukan sesuatu. Mereka ingin benar-benar memastikan bahwa keputusan yang mereka ambil itu adalah hal yang tepat.
Dengan begini secara tidak langsung, kamu bisa melihat sebuah permasalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Kamu tidak hanya akan melihat dari satu sisi saja, tapi dari berbagai persepektif dan juga pertimbangan. Hal ini akan membantu kamu dalam pengambilan keputusan dengan lebih hati-hati dan juga tidak gegabah.
Overthinking ternyata tidak seburuk yang sering dibicarakan orang. Bahkan kamu bisa mendapatkan manfaat dari sifat overthinking yang kamu miliki. Dr. Winsberg juga mengungkapkan overthinking baru dianggap problematic dan berbahaya, ketika sudah merugikan ketika sudah menganggu aktivitasmu sehari-hari. (Yuyun)