TELENEWS.ID – Perekonomian Kabupaten Kebumen akan semakin berkembang lagi dengan adanya tol Yogyakarta-Cilacap yang akan mulai dibangun pada 2022. Anggaran untuk membangun tol diperkirakan sebesar Rp. 25.06 triliun. Tol ini ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2025.
Menurut Kepala DPU-PR Kebumen Haryono Wahyudi, tol merupakan proyek pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Di salah satu segmennya, tol Yogyakarta-Cilacap ini akan menghubungkan Banyumas dan Purworejo sepanjang 57 kilometer.
Haryono juga mengatakan dirinya sudah menyampaikan keinginannya untuk dapat dibangun tiga pintu exit tol, yaitu pintu tol di Kebumen barat, tengah dan Kebumen timur.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Budi Wibowo mengatakan saat ini proses pembangunan masih dalam tahap pembahasan. Untuk selanjutnya, tol Cilacap-Yogyakarta akan digarap begitu administrasi tol Solo-Yogyakarta-Bawen selesai.
Budi Wibowo menambahkan, pihaknya baru berdiskusi dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) DIY mengenai kesiapan pembangunan. Namun, secara teknis dan pembiayaan pembangunan dimasukkan ke dalam proyek pemerintah pusat, termasuk Kementerian PUPR.
Tol Cilacap-Yogyakarta ini diharapkan dapat mendukung akselerasi dan pemerataan ekonomi di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kawasan Barlingmascakeb dan Purwomanggung, baik dari pariwisata, kawasan industri, UMKM hingga sektor perikanan.
Baca Juga : Jembatan Batam-Bintan Akan Jadi yang Terpanjang di Indonesia
Secara total, tol ini memiliki panjang 125.47 kilometer yang membentang di sejumlah wilayah, yakni Cilacap, Banyumas, Kulon Progo, Kebumen, dan Purworejo. Ruas tol ini nantinya akan terhubung dengan ruas tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap, tol Tegal-Cilacap dan tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo.
Untuk di Kulon Progo sendiri, dalam proses pembangunannya, Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Kulon Progo, DIY, Ponimin Budi Hartono berharap untuk tetap memperhatikan bangunan yang sudah ada. Sehingga, tidak memancing konflik sosial yang dapat berdampak pada perekonomian masyarakat setempat. Diperkirakan, ada sekitar 16 desa yang akan terdampak akibat pembangunan tol tersebut.
Hal ini karena posisi Kulon Progo secara geografis berada arahnya membujur ke utara, dan panjang tolnya mencapai 20 kilometer. Tol ini juga akan mengimbangi keberadaan Bandara Internasional Yogyakarta.
Pembangunan ekonomi sejatinya memang bergantung pada aksesibilitas suatu wilayah, sehingga pemkab Kulon Progo memadukan pembangunan jalan kabupaten dengan pintu tol untuk mendapatkan aksesibilitas maksimal.