TELENEWS.ID – Polisi wanita Arab Saudi akhirnya mendapatkan kesempatan untuk mengawal Ibadah Haji untuk pertama kalinya dalam sejarah di Masjidil Haram, Mekkah. Peraturan tersebut adalah lanjutan dari kebijakan yang telah dikeluarkan sebelumnya dimana polisi wanita diperbolehkan mengawal ibadah Umrah di Madinah dan Mekkah yang diberlakukan sejak bulan April lalu.
Mona menjadi salah satu polisi wanita Arab Saudi yang mendapatkan kesempatan untuk mengawal jalannya ibadah Haji. Mona turut serta mengawasi pelaksanaan ibadah Haji di Mekkah dengan dilengkapi oleh seragam berwarna khaki, masker, baret hitam dan jaket yang panjangnya sepaha. Tugas tersebut ia lakukan agar pelaksanaan ibadah Haji tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
Mona pun menuturkan rasa bangganya karena mengikuti jejak sang ayah yang lebih dulu bekerja sebagai polisi yang mengawal ibadah Haji di tempat yang paling suci. Dirinya pun bersyukur bisa melakukan tugas mulia ini untuk melayani para jemaah haji.
Samar adalah polisi wanita lainnya selain Mona yang mendapat kesempatan untuk mengawal ibadah Haji. Berbeda dengan Mona yang mendapatkan wilayah kerja di sisi lain, Samar mendapatkan wilayah jaga di sekitar Kabah. Namun Samar mengakui bahwa pekerjaan menjadi polisi wanita adalah dukungan dari keluarganya.
Awalnya Samar menuntut ilmu di bidang psikologi. Setelah itu dirinya memutuskan untuk bergabung dengan instansi militer. Dirinya pun mengakui bahwa mengawal ibadah Haji adalah sebuah pencapaian yang luar biasa bagi karirnya. Samar pun merasa bangga bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada Kerajaan Arab Saudi, agamanya dan tentu saja para jemaah Haji.
Pangeran Mohammed bin Salman selaku Putra Mahkota Arab Saudi adalah orang dibalik kebijakan yang memperbolehkan polisi wanita untuk bisa mengawal ibadah Umrah dan Haji. Kerajaan Arab Saudi memang dikenal sangat konservatif, namun dalam beberapa tahun terakhir, Pangeran Salman berusaha membuat perubahan dalam bidang sosial dan ekonomi sebagai bagian dari modernisasi. Salah satu langkah konkret yang dilakukan oleh Pangeran Salman adalah meningkatkan peran wanita dalam beberapa sektor.
Selain mengizinkan polisi wanita mengawal ibadah Haji, Pangeran Salman juga membuat beberapa kebijakan pro-wanita seperti memberi peranan sepenuhnya untuk mengurus rumah tangga, melakukan plesir tanpa izin dari wali dan mengizinkan wanita untuk mengendarai mobil. Sebelumnya, kebijakan tersebut sempat dibatasi atau bahkan dilarang.
Namun ternyata masih ada terselip masalah pada kebijakan pro-wanita tersebut. Pembaharuan yang diterapkan oleh Pangeran Salman tak lepas dari sejumlah kritik dan protes yang dilakukan oleh aktivis hak-hak wanita.(Neidi)