Home Daerah Upaya Bupati Bogor Cari Dana Demi Kelangsungan Proyek Jalur Puncak II

Upaya Bupati Bogor Cari Dana Demi Kelangsungan Proyek Jalur Puncak II

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Ade Munawaroh Yasin selaku Bupati Bogor tengah berupaya mencari jalan lain untuk mendapatkan dana proyek pembangunan infrastruktur Jalur Puncak II atau yang juga disebut dengan Poros Tengah Timur (PTT). Hal tersebut harus diupayakan mengingat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) batal menggarap proyek tersebut.

“Kami akan terus berupaya agar proyek pembangunan infrastruktur Jalur Puncak II tetap berlangsung. Jalur tersebut sangat krusial karena bisa meningkatkan ekonomi para warga yang tinggal di kawasan timur Bogor selain juga menjadi solusi kemacetan di Jalur Cisarua,” ungkapnya.

Bukan hanya Kementerian PUPR yang batal mengalokasikan anggaran dana untuk proyek pembangunan Jalur Puncak II ini pada tahun depan. Pemprov Jawa Barat pun diberitakan juga tidak jadi menggelontorkan dana untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2021 hingga 2023.

Ade Yasin sangat yakin bahwa Jalur Puncak II yang menghubungkan kota Cianjur dengan Bogor tersebut bisa berimbas sangat positif terhadap sektor ekonomi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang ada di kawasan Timur Kabupaten Bogor bisa terangkat dengan dibangunnya jalur tersebut.

Ade menjelaskan bahwa pengaruh ekonomi karena pembangunan Jalur Puncak II ini akan sangat dirasakan oleh setidaknya 550 ribu warga yang berdomisili di lima kecamatan yakni Sukamakmur, Tanjungsari, Cariu, Babakanmadang dan Citeureup.

Ade Yasin pun mengakui sudah mengeluarkan anggaran daerah sebesar Rp5 miliar dalam langkah awal membuka sebagian jalur yang dilakukan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada tahun 2020 lalu.

Namun anggaran itu tentu saja tidak bisa menutupi kebutuhan yang harus dikeluarkan guna membangun infrastruktur jalan yang diperkirakan menghabiskan dana sebesar Rp1,5 triliun.

Di lain pihak, Mulyadi selaku Anggota Komisi V DPR mengaku kebakaran jenggot kepada Direktorat Jenderal Bina Marga Kementeria PUPR perihal batalnya proyek pembangunan Jalur Puncak II pada tahun depan.

“Pemerintah pusat, dalam hal ini PUPR, membuat saya jengah karena tentu saja saya akan dianggap seperti boneka oleh masyarakat di daerah pemilihan saya yakni Kabupaten Bogor,” ungkap legislator yang berasal dari Kabupaten Bogor tersebut.(Neidi)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Berniat Menghibur, Tapi 5 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan pada Wanita yang Suaminya Meninggal Dunia

TELENEWS.ID - Betapa hancur hati Nadzira Shafa istri dari almarhum Ameer Azzikra, adik selebgram Alvin Faiz yang tak lain juga putra kedua...

Permohonan Gubernur Anies Baswedan untuk bertemu dengan Bapak Presiden Ir. Joko Widodo

TELENEWS.ID - Saya, Prof. Otto Cornelis Kaligis, Warga Binaan Lapas kelas satu Sukamiskin Bandung, dalam kedudukan saya sebagai praktisi dan ahli hukum,...

Inikah 5 Alasan Nekat Pria Berselingkuh Meski Sudah Punya Pasangan Sempurna?

TELENEWS.ID - Beberapa waktu lalu jagat media sosial dikejutkan dengan kabar YouTuber dan influencer Nessie Judge yang mengakhiri hubungan dengan kekasihnya, Bram...

Pemerintah Hormati Putusan MK Terkait UU Cipta Kerja

TELENEWS.ID - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa pemerintah menghormati dan segera melaksanakan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 91/PUU-XVIII/2020 terkait Undang-Undang (UU) Nomor...