TELENEWS.ID – Vaksinasi tahap II di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta akan segera berlangsung, Pedagang Pasar Bringharjo dan sekitaran Malioboro akan jadi prioritas.
Vaksinasi di DI Yogyakarta tahap II akan digelar per 1 Maret 2021 mendatang.
Target dari vaksinasi ini hampir 20 ribu pelaku usaha yang berada di kawasan sepanjang jalan Malioboro. Destinasi utama wisatawan ini memang dijadikan prioritas karena rentan tertular virus Covid-19, pasalnya di masa pandemi saat ini DI Yogyakarta tidak menerapkan lock down dan tetap menerima wisatawan dari luar kota.
Inilah sebabnya Pembayun Setyaning Astuti, Kepala Dinas Kesehatan DI Yogyakarta, segera mengatut vaksinasi massal untuk pelaku usaha yang berada di Kawasan Malioboro tersebut.
Nantinya akan ada 3 titik utama yang akan dijadikan vaksinasi, Taman Khusus Parkir Abu Bakar Ali, Museum Benteng Vredeburg dan Pasar Bringharjo.
Vaksinasi nantinya akan menyasar seluruh pedagang pasar tanpa terkecuali, ini termasuk pedagang keliling, buruh, pedagang los dan pedagang kaki lima (PKL). Semua telah rampung didata dan diharapkan siap saat vaksinasi dilakukan.
Pembayun memaparkan pada Minggu (21/2/2021), nantinya akan ada 20 tim dokter yang terdiri dari dokter, suster dan vaksinator. Vaksinasi massal ini akan berlangsung di Malioboro nantinya.
Dijelaskan nantinya akan ada beberapa tim vaksinasi massal, ini terbagi dalam 3 titik lokasi yang sudah ditentukan. Ada 7 tim vaksinasi di Abu Bakar Ali, ada 7 tim vaksinasi di Benteng Vredeburg dan 6 tim vaksinasi di Pasar Bringharjo.
Vaksinasi ini akan dilakukan 2 shift yang bergantian setiap harinya, dalam satu tim vaksinasi terdapat 7 orang. Semua tenaga medis ini berasal dari 18 Puskemas, 11 rumah sakit di Kota Yogyakarta dan 2 klinik Polri.
Pembayun menargetkan nantinya akan ada 3.200 orang yang akan divaksinasi setiap harinya.
Menurut data yang sudah dikumpulkan Pembayun, terdapat 17.898 target vaksinasi yang berada di sepanjang Jalan Malioboro. Ini tersebar di tiga titik pusat, 81.44 pedagang Pasar Bringharjo (baik tetap maupun musiman), 2.600 masyarakat yang berada di sekitar Malioboro hingga Alun Alun Utara dan 9.153 seluruh pegawai dan pemilik toko yang berada di sepanjang kawasan Malioboro.
Pembayun membocorkan, nantinya launching akan berlangsung pada 1 Maret 2021 dan akan berlangsung selama empat hingga lima hari, tergantung apakah target sudah terpenuhi atau belum.
Saat kick off, Pembayun dan tim vaksinasi akan menjelaskan tahapan vaksinasi terlebih dahulu, edukasi ini diharapkan mengurangi kecemasan dan memberikan hasil yang baik setelah vaksin.
Mengapa Pasar Bringharjo dan Malioboro menjadi prioritas utama dalam Vaksinasi tahap II, Pambajun mengatakan jika Malioboro dan Pasar Beringharjo merupakan simbol Yogyakarta dan ikon bagi Indonesia.
Inilah yang menjadi alasan pemerintah pusat menggunakan lokasi tersebut untuk pelaksanaan awal vaksinasi yang akan diberikan pada masyarakat secara luas.
Dirinya berharap, vaksinasi nantinya bisa berjalan dengan sukses dan seluruh target dapat divaksinasi sehingga tujuan vaksinasi dapat terpenuhi.
Kunjungan Menkes Terkait Vaksinasi Tahap II di Yogyakarta
Secara terpisah, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, datang langsung ke DI Yogyakarta, untuk memantau langsung kesiapan pelaksanaan vaksinasi tahap II yang akan berlangsung secara massal.
Budi juga sudah mendapatkan informasi jika nantinya vaksinasi massal akan berlangsung di tiga titik berbeda dan menargetkan hingga 20 ribu orang.
Bukan hanya untuk melihat langsung kondisi di lapangan jelang vaksinasi massal pada 1 Maret 2021 mendatang, ternyata Ia juga datang untuk meminta izin pada Sultan.
Dikutip dari pers rilis Humas Pemda DI Yogyakarta pada Minggu (21/2/2021), Budi rencananya akan Ke Yogyakarta untuk meminta izin Ngarsa Dalem (penguasa wilayah, Sri Sultan Hamengku Buwono X).
Nanti tanggal 1 Maret, kami (tim vaksinasi) akan mengadakan vaksinasi untuk pedagang di Pasar Bringharjo.
Budi ingin meminta izin secara langsung dan berharap agar agenda tersebut dapat berjalan lancar.
Budi menjelaskan vaksinasi tahap II ini akan menyasar pekerja publik dengan definisi pekerja yang sehari-hari akan berhadapan langsung dengan banyak orang, sehingga rentan terpapar Covid-19.
Ditambahkan Budi, alasan kenapa memilih pedagang pasar karena setiap harinya mereka ketemu pelanggan, orang baru, bisa jadi ketemu ratusan orang setiap harinya. Ini kelompok yang akan divaksinasi terlebih dahulu.
Budi mengatakan tenaga kesehatan di Di Yogyakarta hampir semua sudah divaksinasi, memang ada yang perlu ditambahkan, ini yang perlu didata.
Setelah pasar nantinya akan menyasar pada Lansia, tercatat terdapat 15 persen yang akan diprioritaskan.
Menyambut kedatangan Menkes, Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur DI Yogyakarta, mengatakan jika pemberian vaksin tidak hanya berpusat pada pedagang pasar saja, namun menyeluruh pada masyarakat di sekitar pasar.
Sultan mengatakan nantinya yang akan divaksin adalah semua pedagang pasar, tidak ada pengecualian. Mulai dari pedagang keliling, pedagang kaki lima (PKL), pedagang los dan buruh, ini semua bagian dari pasar.
Pendataan di DI Yogyakarta masih terus dilakukan untuk menentukan jumlah penerima vaksinasi massal tahap II, dimana nantinya akan berkoordinasi dengan pemerintah Kota Yogyakarta.
Hal ini untuk memberikan informasi pada pusat, berapa kebutuhan dosis vaksin untuk pelaksanaan vaksinasi tahap II. (Chairunisa)
