Telenews.id- Media sosial belum lama ini digemparkan dengan sebuah video, yang menunjukkan aksi kekerasan yang dilakukan oknum polisi kepada seorang mahasiswa yang sedang berdemo. Di video yang viral tersebut, tampak sang oknum membanting mahasiswa tersebut ke lantai beton dengan cukup keras.
Walhasil sang mahasiswa tampak kesakitan, dan bahkan mengalami kejang-kejang. Beruntung beberapa anggota polisi lain segera memberikan pertolongan, hingga sang pemuda akhirnya mendapatkan penanganan medis yang dia butuhkan.
Aksi oknum polisi ini mendapat kecaman dari banyak pihak. Tak terkecuali praktisi kesehatan yang mengkahwatirkan efek dari benturan keras ke lantai beton, terhadap saraf dan tulang belakang mahasiswa tersebut. Salah satunya, yang menunjukkan kekhawatiran terhadap efek kesehatan yang dialami sang mahasiswa ditunjukan oleh dokter Tirta.
“Tindakan membanting gini jangan ditiru, karena pada tulang belakang, ada sistem saraf pusat. Yang bersangkutan membanting, sudah meminta maaf, tapi fyi saja, tindakan ini sangat berbahaya,” tulis Dokter Tirta di akun Twitter miliknya.
Meski sang mahasiswa sudah tampak sehat dan bahkan mengaku memaafkan oknum polisi yang membanting dirinya, namun Dokter Tirta menyarankan agar pemuda tersebut mendapatkan pengawasan medis selama 24 jam. “Aturan pada benturan tulang belakang adalah pengawasan 24 jam mengenai keluhan dia. Apalagi ada kepala,” tambah dokter Tirta kemudian.
Memang tulang belakang menjadi salah satu bagian tubuh yang vital, dan akan sangat berbahaya bila mengalami cedera. Jangankan benturan yang keras, gaya hidup yang tidak sehat misalnya duduk terlalu lama juga bisa menyebabkan terjadinya masalah di tulang belakang.
Ini karena tulang belakang memiliki banyak sekali saraf yang berhubungan dengan organ tubuh lain, salah satunya yang cukup vital adalah otak. Karena itulah benturan keras atau kerusakan pada tulang belakang, bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:
- Kelumpuhan
Salah satu hal yang dikhawatirkan terjadi jika tulang belakang mengalami cedera adalah kelumpuhan. Netizen kemudian mengungkapkan pula kekhawatiran mereka akan ancaman lumpuh, dan masalah tulang belakang yang mungkin dialami oleh sang mahasiswa. “Ada juga yang lumpuh karena cedera tulang belakang, dok,” ujar seorang netizen yang langsung dibenarkan oleh dokter nyentrik ini. “Ya, itu saya pernah membantu penanganan yang berakhir itu”. - Inkontinensia urine
Inkontinensia urine umumnya terjadi pada orang lanjut usia, ketika mereka mengalami kesulitan mengontrol keinginan buang air kecil sehingga mengompol. Namun inkontinensia urine ini juga bisa terjadi ketika seseorang mengalami cedera, atau masalah pada tulang belakang mereka. - Kesulitan bernafas
Mereka yang mengalami kerusakan pada tulang belakang terutama pada kolom CI dan C2 pada tulang belakang, atau bagian tengah tulang belakang bisa berakibat fatal pada otot diafragma. Hal ini bisa mengakibatkan penderitanya mengalami sesak atau kesakitan ketika bernafas. - Masalah disfungsi seksual
Sejumlah pria yang mengalami cedera tulang belakang akibat terjatuh saat berolahraga, juga dilaporkan mengalami masalah disfungsi seksual. Hal ini karena ketika saraf pada tulang belakang rusak, maka beberapa fungsi tubuh akan terganggu. Salah satunya memengaruhi sensor motorik sehingga pria yang mengalami masalah pada tulang belakang, sulit mempertahankan ereksi mereka.
Selain beberapa masalah di atas, cedera pada tulang belakang juga bisa mengakibatkan shock, pingsan, serta sakit kepala hebat. Selain kelumpuhan, seseorang yang mengalami cedera tulang belakang juga bisa mengalami kesulitan untuk menggerakan tangan dan juga lengan mereka.
Itulah beberapa gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat cedera pada tulang belakang. (Yuyun)