TELENEWS.ID – Pemerintah menegaskan bahwa suntikan dosis ketiga atau vaksin booster guna menangkal penyebaran COVID-19 sudah bisa dilakukan di berbagai wilayah di tanah air. Beberapa unit layanan kesehatan baik rumah sakit atau Puskesmas, bahkan telah membuka pelayanan bagi mereka yang ingin mendapatkan vaksin booster ini.
Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr. Maxi Rein Rondonuwu, mereka yang telah mendapatkan dua kali vaksin sebaiknya melakukan vaksin booster, demi meningkatkan kembali aktivitas vaksin sebelumnya yang telah menurun.
“Vaksinasi booster adalah vaksinasi COVID-19 setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis Lengkap yang ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan,” katanya
Akan tetapi tentu saja vaksin booster baru akan terasa manfaatnya ketika seseorang sudah mendapatkan dua vaksin awal untuk mencegah terpapar virus COVID-19. Bagi kamu yang masih bertanya-tanya mengenai vaksin booster, mungkin beberapa informasi ini bisa sangat bermanfaat untukmu.
- Vaksin booster untuk Moderna, Pfizer dan Johnson & Johnson
Bagi mereka yang mendapatkan vaksin Pfizer, memenuhi syarat untuk mendapatkan suntikan booster 5 bulan setelah dua dosis pertama vaksin. Booster dari Moderna dan Johnson & Johnson (J&J) hanya tersedia untuk orang dewasa berusia 18 tahun ke atas. Penerima vaksin Pfizer dan Moderna bisa mendapatkan vaksin mereka setidaknya lima bulan dari vaksin awal, sedangkan penerima vaksin J&J memenuhi syarat untuk mendapatkan booster dua bulan setelah suntikan pertama mereka. - Tak perlu cemas jika vaksin booster berbeda dengan dosis 1 dan 2
Vaksin booster tidak harus sama dengan vaksin pertama atau kedua. Malah mungkin, kamu bisa mendapatkan manfaat dari vaksin booster yang berbeda dengan vaksin pertama dan kedua. Jika kamu mengalami efek samping yang buruk dari rangkaian vaksin pertama, kamu sekarang dapat memilih merek lain. Selain itu, juga lebih mudah untuk mendapatkan vaksin apapun yang tersedia, sehingga tidak perlu menunggu atau mencari merek yang sama. “Tidak masalah (jenis vaksin berbeda dengan sebelumnya). Kan sudah ada kajiannya,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. - Apakah ada efek samping dari vaksin booster ini?
Sejauh ini tidak ditemukan adanya efek samping yang serius dari suntikan booster. Umumnya, efek sampingnya ringan dan mirip dengan yang dialami setelah rangkaian vaksin pertama. Yang paling umum di antara orang dewasa 65 dan lebih tua adalah nyeri di bekas suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot dan nyeri sendi. Tidak ada efek samping serius atau masalah kesehatan serius yang dilaporkan dari vaksin booster ini. - Vaksin booster membantu meningkatkan efek vaksin sebelumnya
Bahkan vaksin yang sangat efektif seringkali menjadi kurang efektif dari waktu ke waktu. Penelitian awal tentang vaksin yang melindungi dari virus corona, seperti Pfizer dan Moderna; menunjukkan bahwa keduanya menjadi sedikit melemah melawan apapun varian virusnya seperti Alpha, Beta, atau Delta. Melakukan vaksin booster setelah serangkaian vaksin awal, dapat membantu meningkatkan efektivitas vaksin sebelumnya. - Vaksin booster seharusnya tersedia dimana-mana
Ingin tahu bagaimana bisa mendapatkan suntikan booster? Sama sep[erti rangkaian awal vaksin sebelumnya, vaksin booster seharusnya tersedia dimana-mana seperti klinik kesehatan, puskesmas dan rumah sakit; yang akan terus memberikan vaksin COVID-19 beserta boosternya. Pemerintah juga telah mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki persediaan yang memadai, sehingga diharapkan tidak ada kekurangan untuk vaksin jenis ini.
Itulah 5 hal yang haus kamu tahu mengenai vaksin booster untuk VOCID-19. (Yuyun Amalia)
