TELENEWS.ID – Wirda Mansur, putri dari ustad kondang Yusuf Mansur menjadi sorotan warga net lantaran dituding berbohong soal kuliah di salah satu universitas ternama di dunia Oxford University. Netizen menuntut Wirda memberikan bukti bahwa ia memang telah berkuliah di salah satu universitas terkemuka di Inggris itu.
Wirda sendiri menanggapi santai tudingan netizen dan mengaku dia memang pernah mengenyam pendidikan di 4 universitas sekaligus. Wirda sendiri membeberkan alasan mengapa dia gonta-ganti tempat kuliah dan icip-icip pendidikan dari berbagai negara.
“Yang bilang katanya gue tuh kuliah di tiga kampus ya itu bohong karena bukan tiga tapi empat say. Kalau mereka tahu gimana ya,” kata Wirda dengan dengan gaya seolah meledek.
“Tahun 2017, gue ambil International Baccalaureate di Oxford tapi nggak sampai selesai. Gue pulang ke Indonesia terus re-apply ke kampus lain di Raffles University. Gue sempet S-1 di tahun yang sama tapi nggak lama. Cuma sampai tiga semester gue out. Dan dari situ akhirnya tahun 2018 gue ngambil gap year (cuti), dan gue memutuskan untuk rehat sejenak sampai 2019,” lanjutnya.
Awal tudingan Wirda berbohong sendiri manakala netizen menemukan bahwa Wirda sebenarnya kuliah di IDAQU atau Institut Darul Quran milik sang ayah. “Di Linkedin nulis kuliah di Oxford, di highlight QnA beda lagi, dan faktanya kuliah di universitas ayahnya sendiri,” tulis seorang netizen mengenai keterangan Wirda yang menurut mereka tidak konsisten itu.
Sayangnya cap pembohong terlanjur diberikan netizen pada Wirda. Bahkan namanya masih trending di Twitter dan jadi pembicaraan publik.
Kebohongan sendiri pasti pernah dilakukan oleh siapa saja. Bahkan mustahil rasanya jika ada orang yang mengaku tidak pernah berbohong sepanjang hidupnya. Robert Feldman, PhD, seorang profesor psikologi di University of Massachusetts Amherst menjelaskan penyebab utama mengapa seseorang nekat berbohong.
“Berbohong adalah taktik sosial yang sangat efektif” Ujar Feldman. Dia menambahkan, “Orang tidak berharap dibohongi; harapannya adalah bahwa mereka mendengar kebenaran dari orang lain, sehingga memungkinkan orang lain untuk terus berbohong.”
Selain itu, Feldman juga menyebutkan beberapa alasan lain mengapa orang melakukan kebohongan.
- Untuk memuji orang lain
Feldman mengatakan pujian adalah salah satu bentuk kebohongan yang paling umum. Berapa kali kamu menjawab “jujur”, saat temanmu memamerkan potongan rambut mereka yang baru? Kamu mungkin menganggap rambut barunya aneh, namun karena tak ingin menyakiti hati dan merusak persahabatan kalian, kamu berbohong dengan mengatakan rambutnya tampak bagus dan cocok untuknya. - Untuk menghindari rasa canggung
Feldman mengatakan berbohong untuk menghindari kecanggungan dilakukan, karena ingin untuk disukai oleh orang lain dan tidak ingin mengecewakan siapa pun. Misalnya karena malas diajak keluar oleh temanmu di malam Minggu, kamu mengatakan pada mereka kalau kamu sedang sakit atau ada urusan keluarga. - Untuk mempengaruhi orang lain
“Orang berbohong untuk membuat orang lain melakukan apa yang mereka inginkan,” kata Feldman. Menurutnya orang melakukan kebohongan agar orang lain mau menuruti dan mengikuti kemauan mereka. - Untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain
Feldman menyebut bahwa seseorang berbohong untuk melindungi diri mereka sendiri orang lain. Mereka khawatir efek negatif yang akan diterima, jika mengatakan suatu kejujuran. - Untuk membuat diri mereka terlihat mengagumkan
Feldman menyebut banyak orang berbohong, agar orang lain menyukai dan mengagumi mereka. Hal ini kadang dilakukan oleh orang, agar dirinya bisa diterima dalam suatu lingkaran dan strata masyarakat tertentu.
Itulah beberapa hal yang menjadi penyebab seseorang nekat melakukan kebohongan pada orang lain. (Yuyun Amalia)
