TELENEWS.ID – Tak terasa 14 bulan sudah Wishnutama Kusubandio mengemban tugas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), setelah akhirnya ia digantikan oleh Bang Sandi, begitu sapaan akrab Sandiaga Uno, lewat reshuffle Kabinet Indonesia Maju pada Selasa (22/12/2020).
Sebelumnya, Wishnutama Kusubandio masuk dalam Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019. Tugasnya sebagai Menparekraf dirasa begitu berat karena pandemi yang menghantam negeri ini.
Sosok Wishnutama Kusubandio dulu dikenal sebagai petinggi di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Wishnutama juga terbilang sukses dalam penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di Asia, yaitu Asian Games yang diadakan di Jakarta pada tahun 2018 lalu.
Beberapa pengamat menilai, kinerja Wishnutama belum terlihat maksimal diakibatkan hantaman pandemi yang membuat sektor pariwisata juga tidak bisa berjalan optimal, begitu penilaian Peneliti Center of Reform on Economics (CORE), Yusuf Rendy Manilet beberapa bulan lalu.
Menurutnya lagi, kebijakan Wishnutama yang patut disayangkan dan dipertanyakan yaitu ketika mengizinkan bioskop kembali beroperasi justru di saat pandemi masih meningkat di Jakarta. Namun, ada pula kebijakannya yang patut diapresiasi adalah ketika menjadikan beberapa hotel di Jakarta menjadi tempat istirahat bagi para perawat pasien Covid-19.
Di lain kesempatan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin ketika diminta keterangannya beberapa bulan yang lalu mengatakan, kinerja Wishnutama menduduki posisi ke 33 dari 38 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Wishnutama masih jauh dari harapan masyarakat.
Bagaimana kinerja dan pencapaian hasil kerja Wishnutama selama kurang lebih selama satu tahun ini?
Menurut catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Januari 2019, Wishnutama berhasil meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Bali hingga mencapai 6,3 juta orang dan wisatawan domestik mencapai 10 juta orang. Angka ini lebih tinggi dibanding tahun 2018 lalu, demikian dilansir detik.com.
Dan memasuki Januari 2020, jumlah kunjungan wisman mengalami penurunan disebabkan pandemi mulai menyerang pariwisata Indonesia. Saat itu, Wishnutama menyebutkan bahwa pariwisata adalah sektor pertama yang paling berdampak pandemi Covid-19. Bagaimanapun kuatnya upaya Wishnutama mengambil strategi dan langkah mitigasi, belum juga mampu mendongkrak pariwisata agar kembali naik secara signifikan.
Menurut BPS, jika dibandingkan Maret 2019, total kunjungan wisman pada Maret 2020 mengalami penurunan hingga 64,11 persen. Sementara itu, jumlah wisman ke Indonesia yang masuk melalui jalur udara mengalami penurunan 67,88 persen dan wisman yang masuk melalui jalur laut turun drastis sebesar 71,65 persen. Hingga Mei 2020, total Indonesia telah kehilangan sekitar 4 juta turis.
Kemudian jumlah wisman terus mengalami penurunan hingga 87 persen pada April 2020. Penurunan drastis ini terjadi karena imbas kebijakan larangan bepergian untuk mencegah penyebaran Covid-19, sehingga wisman datang ke Indonesia hanya tinggal 167 ribu orang saja.
Sementara itu Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, sektor pariwisata terkena dampak paling besar akibat Covid-19, termasuk penurunan devisa hingga 97 persen dan PHK besar-besaran. Tercatat kurang lebih 2.000 hotel tidak beroperasi.
Dan hingga Oktober 2020, BPS mencatat pergerakan wisman masih landai yaitu sekitar 158,2 ribu orang.
Namun demikian, Wishnutama tetap meyakini bahwa Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan segera bangkit kembali, melalui akun instagram pribadinya pada Selasa, 22 Desember 2020.
Sejumlah seniman tanah air pun berharap Wishnutama kembali ke dunia televisi. Mereka berkomentar agar Wishnutama kembali menggelar event-event spektakuler.
Penulis: Dwi Eppy
