TELENEWS. id, JAKARTA – Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran difungsikan sebagai barrier awal untuk mengurangi beban di rumah sakit rujukan seperti RSPI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan dan sebagainya.
Dalam hal ini pasien yang berada di rumah sakit adalah yang dipastikan tidak mungkin melakukan isolasi diri di rumah atau diyakini memang membutuhkan layanan monitoring yang lebih intensif dari tim kesehatan.
Misalnya pada keluhan yang sedang atau dengan faktor komorbid yang menyertai. Pasien-pasien ini yang membutuhkan layanan rumah sakit dengan pengawasan yang ketat.
“Keberadaan rumah sakit darurat wisma atlet ini sebetulnya ditujukan sebagai barrier awal untuk mengurangi beban rumah sakit rujukan,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Selasa (24/3).
Lebih lanjut, untuk kasus-kasus kondisi sedang hingga berat yang memang membutuhkan layanan spesifik dan intensif menurut Yuri bisa dilaksanakan di rumah sakit-rumah sakit rujukan.
“Ini yang kita harapkan seperti itu, sehingga tidak semua kasus Covid-19 masuk ke rumah sakit,” tegas Yuri.
Hal tersebut juga sejalan dengan semakin masifnya pelaksanaan penelusuran atau tracing kontak dari kasus yang ada.
“Kita harapkan kondisi ini akan mempercepat pemutusan rantai penularan yang ada di masyarakat. Meskipun tahapan ini tidak menjadi yang utama di dalam kaitan pengelolaan pencegahan dan pengendalian Covid-19,” kata Yuri.
Sebelumnya Ketua Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Letjen TNI Doni Monardo mengatakan hingga Selasa siang ini terdapat 71 pasien positif COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sejak dibuka pada Senin (23/3) sore, sebanyak 102 pasien sudah mendaftarkan diri untuk dirawat di Wisma Altlet, dengan rincian 71 dirawat di Wisma Atlet dan 31 orang lainnya dipulangkan karena didiagnosa dalam keadaan sehat. (Rio).