TELENEWS.ID – Bentuk inovasi di sektor energi terus digenjot oleh PT PLN dengan melakukan banyak transformasi bisnis.
Ide dan juga beberapa perubahan yang saat ini terus dikembangkan semakin efektif dengan mengembangkan instrumen yang saat ini dihadirkan dengan tujuan menyediakan energi terbaik.
PT PLN mampu memberi transformasi di dalam mencatatkan kinerja baik pada kondisi krisis energi hingga pandemi Covid-19.
Dapat dikatakan bahwa PLN sendiri mampu mendapat raihan peningkatan penjualan dengan nilai Rp 14 triliun, sedangkan dari kenaikan EBITDA 2.9 persen, sedangkan ada peningkatan kontribusi pajak Rp 5.7 triliun hingga adanya penurunan dari biaya pokok penyediaan BPP listrik mencapai Rp 15 per kilowatt hour (kWh).
Hal inilah yang telah dijelaskan secara langsung oleh Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN dikutip dari halaman Kabarbumn.com pada 9 Juli 2022.
Darmawan juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa tahun belakangan, terdapat banyak tantangan yang mana sanggup dihadirkan di semua media produksi energi.
Beberapa kendala dari perubahan iklim, distribusi teknologi hingga situasi geopolitik dunia, sampai krisis akibat peperangan Rusia Ukraina menyebabkan perubahan harga energi primer mengalami kenaikan dan mengakibatkan krisis energi di dunia.
Terdapat dampak cukup besar bagi proses penyediaan energi di Indonesia di antaranya gas dan bahan bakar minyak impor yang mengalami kenaikan.
Kemudian dari sisi transisi ke energi domestik juga membuka poin kebutuhan negara dan solusinya ke depan masih menghadapi tantangan.
PLN menjadi ujung tombak dalam proses transisi energi di Tanah Air hingga jantung perekonomian nasional yang dapat memperkuat wawasan lingkungan.
Sehingga dari awal terdapat proses transformasi digital yang dapat mempersiapkan pasokan energi primer lebih stabil.
“Semua bergerak sangat cepat di tengah era yang penuh disrupsi. PLN sebagai BUMN perlu trengginas dan adaptable dalam menjawab tantangan dunia. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan Transformasi pada struktur organisasi dan proses bisnis. PLN melakukan pembenahan organisasi guna membuat proses bisnis lebih agile dan cepat,” kata Darmawan.
Tidak hanya itu, bahwa Darmawan telah menerangkan bagaimana PLN melakukan pembenahan terhadap pengambilan keputusan secara cepat hingga akhirnya layanan ke masyarakat bisa ditingkatkan.
Proses dari transformasi di bidang energi memang terlihat kompleks, bahkan diperlukan dukungan dari semua aspek.
Sehingga pada awalnya konstruksi sistem pengembangan yang memberi kekuatan nasional sanggup memberi layanan terbaik ke masyarakat terutama pada pengembangan bisnis dan ketenagalistrikan.
Banyak tuntutan kepada PLN yang diharapkan bisa menjangkau The Future Energy Provider yang mana menghasilkan seperti apa tata kelola yang dapat memberi multiplier effect bagi masyarakat secara keseluruhan sekaligus bisa memberi nilai tambah bagi negara.
“Kita satu tujuan, agar PLN semakin kokoh. Kita satu perjuangan untuk terus bertransformasi, dan membuat PLN menjadi lebih baik,” kata Darmawan. (Stefanus Bernadi)