TELENEWS.ID – Keraton Kasunanan Surakarta kembali membuat heboh, pasalnya ada dua putri raja yang dikurung di lingkungan keraton sejak kamis (11/2/2021) lalu.
Kabar ini tentu menarik perhatian masyarakat, bahkan bertanya siapa yang dikurung dan dikunci di dalam keraton ?
Terungkap ternyata yang terkurung adalah GKR Wandansari Koes Moertiyah atau Gusti Meong dan GKR Timoer Rumbai.
Bukan hanya berdua saja, ikut terkurung dua abdi dalem yang merupakan penari yaitu Bulan Semayani Milawarna dan Ika Prasetyaningsih, serta seorang sentana dalem, KRMH Saptono Djati.
Bahkan kabarnya kelima orang tersebut di kurung tanpa ada makanan, minuman atau logistik untuk bertahan hidup.
Selain itu, sambungan listrik juga sering diputus, hal ini bukan hanya membuat panik keraton saja melainkan keluarga dari abdi dalem yang turut terkurung.
Namun GKR Timoer tidak menyerah, dalam postingan di media sosial miliknya, ia memang sengaja memperlihatkan kondisinya di dalam keraton, hal ini digunakan untuk mendapatkan pertolongan.
Dirinya ingin masyarakat tahu kondisi yang sekarang ini, pasalnya ia kini telah menjadi pelaku adat prihatin.
Menanggapi hal tersebut, Polisi mengaku tidak bisa turut campur karena ini merupakan masalah internal keraton. Namun pihak kepolisian akan tetap melakukan patroli guna memastikan keamanan dan ketertiban.
Hal ini dipaparkan oleh Kombes Ade Safri Simanjuntak, Kapolresta Solo, ia menjelaskan kalau masalah masih seputar internal Keraton, maka dipersilakan diselesaikan secara kekeluargaan. Kepolisian baru akan bertindak jika nantinya ada tindakan yang melawan hukum.
Terkait dengan kabar tersebut, Wali Kota Solo, Fx Hadi Rudyatmo juga mengatakan hal serupa seperti halnya pihak kepolisian.
Rudy mengatakan jika ini merupakan urusan keluarga, maka sebaiknya diselesaikan kekeluargaan. Dirinya tidak ingin ikut campur.
Profil GKR Timoer Rumbai
Banyak pihak yang bertanya siapa GKR Timoer Rumbai, pasalnya nama ini mendadak terkenal karena adanya dugaan dikurung oleh pihak keraton Kasunanan Surakarta. Ternyata beliau adalah putri dari Hangabehi.
Sang Ayah bersitegang dengan Tedjowulan terkait dengan kelanjutan kepemimpinan Kasunanan Surakarta.
Pasalnya Paku Buwono XII wafat, tidak ada penunjukan Putera Mahkota atau Permaisuri. Hal ini membuat perselisihan hingga munculnya dualisme kepemimpinan.
Ternyata ini bukan pengurungan pertama GKR Timoer Rumbai, pasalnya pada 15 April 2017 lalu, dirinya sudah dikurung di Keputren atau kediaman Putri Raja terkait dengan konflik Keraton Solo.
Pengurungan kedua ini terjadi saat GKR Timoer Rumbai dan Gusti Meong hendak menemui tamu dari Badan pemeriksa Keuangan (BPK).
Klarifikasi Pihak Keraton Kasunanan Surakarta
Tentu saja berita dikurungnya dua putri raja ini ditepis pihak keraton, diwakili oleh Kanjeng Raden Aryo (KRA) Dany Narsugama, Wakil Pegangeng Sasana Wilapa Keraton Kasunanan Surakarta, dirinya mengatakan jika tidak ada pengurungan, berita yang beredar tidak benar.
Dany menjelaskan jika saat kedua putri akan menerima tamu, sedang ada acara keraton. Mereka ( dua putri tersebut) masuk, bukan hanya itu saja ada beberapa orang dan suami Gusti Meong juga turut masuk ke Keraton.
Dany menjelaskan lebih lanjut, jika dirinya tidak tahu siapa saja tamu yang masuk dalam acara tersebut. Namun dirinya memastikan rombongan Gusti Meong tidak mendapatkan izin dari Paku Buwana XIII.
Dany menegaskan, barang siapa yang akan masuk harus mendapatkan izin Sinuhun terlebih dahulu. Raja merupakan pimpinan tertinggi keraton Solo.
Dany kemudian menerangkan kronologinya, rombongan Gusti Meong sudah diizinkan untuk keluar keraton setelah acara selesai, ini menegaskan jika tidak ada yang ngunci (dikunci). Ia juga menambahkan, jika semua gerbang istana sudah ada penjaganya, kalau mau keluar dipersilakan.
Terkait dengan viralnya video GKR Wandansari Koes Moertiyah dan GKR Timoer Rumbai yang mengaku dikunci, dirinya menegaskan kalau bisa saja penjaga membukanya. Keduanya hanya perlu menelpon penjaga, dirinya menjamin mereka akan langsung dibukakan pintu.
2 Putri Raja yang Terkurung Akhirnya Dibebaskan
Akhirnya drama pengurungan GKR Wandansari Koes Moertiyah dan GKR Timoer Rumbai beserta tiga orang lainnya telah usai. Polisi akhirnya membuka gembok yang mengunci kawasan keputren tersebut pada Sabtu (13/2/2021) sekitar pukul 14.48 WIB.
Mereka semua yang terkurung akhirnya keluar dari Kori Kamandungan yang merupakan pintu masuk utama Keraton Solo. Nampak di bagian luar terdapat penjagaan personal kepolisian dari Polresta Solo yang berjaga di kawasan Sasana Putra, berdekatan dengan Masjid Keraton Solo.
GKR Timoer mengatakan setelah bebas, pihak kepolisian yang membuka, lalu semua orang diminta untuk keluar.
Suasana haru nampak setelah anak tertua Raja Keraton Solo, Hangabehi Timoer itu keluar dari Keraton. Bahkan langsung disambut pelukan hangat dari sang anak.
Selain itu pihak keluarga dari penari dan sentana juga turut hadir. Semua menyambut haru pembebasan kelima orang tersebut. Haru dan isak tangis pecah seketika di detik detik dugaan penguncian itu berakhir.
Hingga kini belum ada pernyataan lebih lanjut dari GKR Wandansari Koes Moertiyah dan GKR Timoer Rumbai atau pun ketiga orang yang ikut terkunci dalam istana. (Chairunisa).
