TELENEWS.ID – Miliarder asal Inggris, Sir Richard Branson, berhasil menjadi miliader pertama yang ke luar angkasa. Branson terbang tinggi menembus atmosfer di atas New Mexico, AS dengan pesawat roket Virgin Galactic yang telah dikembangkan perusahaannya selama 17 tahun terakhir.
Dikutip dari harian Reuters, Branson memang telah mempromosikan misinya sebagai perintis era baru pariwisata luar angkasa. Setelah percobaan peluncuran yang berhasil itu, perusahaannya siap untuk memulai operasi komersial tahun depan.
“Saya telah memimpikan momen ini sejak saya masih kecil, tapi sejujurnya tidak ada yang bisa mempersiapkan Anda untuk melihat Bumi dari luar angkasa. Semuanya hanya ajaib,” tutur Branson sumringah dalam konferensi pers selepas penerbangan. “Kami di sini untuk membuat ruang angkasa lebih mudah diakses oleh semua orang. Selamat datang di fajar era ruang angkasa baru,” cetusnya kemudian.
Dalam penerbangan perintis itu, Branson didampingi dua orang pilot, Dave Mackay dan Michael Masucci, serta tiga karyawan terpilih Virgin Galactic, yakni Beth Moses, Colin Bennett dan Sirisha Bandla. Ketinggian yang berhasil dicapai roket milik perusahaan Branson tersebut adalah 282 ribu kaki; 53 mil atau sekitar 85 kilometer.
Keberhasilan penerbangan ini juga memberi ruang bagi Branson untuk membanggakan diri dalam persaingan dengan sesama miliarder Jeff Bezos, maestro ritel online Amazon. Bezos pun memberi selamat pada Branson seraya berharap untuk terbang ke luar angkasa dengan roket perusahaan ruang angkasanya sendiri.
Peluncuran roket Unity milik Virgin Atlantic disiarkan secara langsung pada hari Minggu (11 Juli) kemarin dengan dipandu oleh komedian kawakan Stephen Colbert serta turut dihadiri sejumlah figur, mulai dari eksekutif industri luar angkasa seperti Elon Musk, calon pelanggan masa depan dan simpatisan lainnya.
Pesawat ruang angkasa putih berkilau itu menembus angkasa dengan menempel di bagian bawah pesawat jet ganda VMS Eve (dinamai untuk mendiang ibu Branson) dalam lepas landas dari Spaceport America, fasilitas milik negara di dekat kota Truth or Consequences.
Mencapai titik peluncuran di ketinggian sekitar 46.000 kaki, pesawat roket penumpang VSS Unity dilepaskan dari kapal induk dan jatuh saat kru menyalakan roketnya, mengirimkannya melesat lurus ke atas dengan kecepatan supersonik.
Di puncak pendakian dengan roket dimatikan, kru kemudian mengalami beberapa menit gayaberat mikro, sebelum pesawat ruang angkasa beralih ke mode masuk kembali, dan mulai meluncur turun ke landasan pacu kembali di pelabuhan antariksa. Seluruh penerbangan, dari lepas landas hingga mendarat, berlangsung sekitar satu jam. (Billy Bagus)
