Home Teknologi Di Tengah Kontroversi Pemblokiran, Kominfo Wacanakan Bentuk Super Apps

Di Tengah Kontroversi Pemblokiran, Kominfo Wacanakan Bentuk Super Apps

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Kementerian komunikasi dan informatika (Kominfo) berencana untuk menghapus seluruh aplikasi yang digunakan pemerintah dan berbagai lembaga saat ini serta menggantinya dengan satu aplikasi bernama super apps. Super apps ini merupakan satu aplikasi gabungan dari seluruh aplikasi yang dihapuskan atau yang benar-benar akan digunakan saja oleh lembaga dan pemerintah. Diketahui saat ini memang banyak sekali aplikasi kementerian yang tidak terlalu berguna dan tidak banyak digunakan. Target aplikasi yang akan dihapus adalah sekitar 400,000 aplikasi.

Juru bicara kominfo, Dedy Permadi mengkonfirmasi akan hal ini dan menyatakan rencana ini sudah masuk dalam tahap perumusan oleh Kominfo. Hal ini dilakukan karena berdasarkan pengecekan yang dilakukan Kementerian Keuangan RI menyatakan hanya sekitar 24,000 aplikasi pemerintah saja yang benar-benar digunakan, yang membuat pengeluaran anggaran membengkak. Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan hal ini sangat tidak efisien, karena dari 2,700 data base, hanya sekitar 3% saja yang berbasis cloud. Sri Mulyani juga menegaskan rencana ini akan memangkas aplikasi yang sangat banyak ini menjadi hanya sekitar 8 – 10 aplikasi saja yang akan digunakan untuk masing-masing kementerian dan lembaga.

Berdasarkan situs Goodfirms, biaya yang dikeluarkan bagi sebuah organisasi atau perusahaan untuk membuat aplikasi bermacam-macam. Ada yang sangat sederhana sekitar 12,960 USD hingga 30,240 USD atau sekitar 449 juta rupiah. Sementara aplikasi tingkat medium seharga 34,560 USD hingga 60,480 USD atau sekitar 898 juta rupiah. Sedangkan aplikasi dengan level tertinggi dan terlengkap memakan biaya pembuatan sekitar 56,160 USD hingga 82,080 USD atau setara dengan 1,2 miliar rupiah.

Dengan perkiraan harga seperti itu, jika dikalikan dengan 24,000 aplikasi yang saat ini dimiliki kementerian dan lembaga di Indonesia, maka anggaran belanja negara sudah terbuang sekitar 7,2 triliun rupiah untuk aplikasi yang tidak efisien penggunaannya. Dengan adanya super apps yang akan menggunakan 8 – 10 aplikasi saja setiap kementerian, maka akan sangat memotong anggaran belanja negara sangat drastis. (Angela Limawan)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Sebelum Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, Yuk Cobain 5 Tips Makan Mie yang Sehat dan Bergizi

TELENEWS.ID - Harga mie instan dikabarkan akan mengalami kenaikan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut ada kemungkinan bahwa makanan cepat saji favorit...

Terbukti, Gigi Putih Bersih Bikin Kamu Terlihat Awet Muda dan Menarik di Mata Lawan Jenis

TELENEWS.ID - Gigi yang putih dan bersih memang menyenangkan untuk dilihat. Mereka yang memiliki gigi putih, bersih dan rapi menjadi penanda bahwa...

Pertamina Jadi Perusahaan RI Satu-satunya Masuk ke Fortune Global 500, yuk Simak Faktanya

TELENEWS.ID - Sejumlah prestasi dan kontribusi Pertamina untuk menyediakan energi bagi masyarakat Indonesia masih terus ditingkatkan. Bentuk prestasi Pertamina...

Mentan Sarankan Masyarakat Konsumsi Singkong untuk Gantikan Gandum yang Semakin Mahal

TELENEWS.ID - Kondisi harga gandum secara global mengalami perubahan dan meningkat lebih mahal karena kondisi perang Rusia-Ukraina. Alhasil dari...