Home Nasional Manusia Silver yang Terdegradasi

Manusia Silver yang Terdegradasi

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID- Keberadaan manusia silver sudah tidak asing dalam kehidupan kita. Dengan berlumur tinta berwarna perak di sekujur tubuh, kita boleh jadi sering melihat mereka di seputar lampu merah. Seperti itulah mereka mencari rezeki.

Pada awalnya, manusia silver adalah sebuah ekspresi seni patung yang biasa ditemukan di tempat wisata. Di Ibu Kota, seni patung manusia silver hanya terbatas kita saksikan di Kota Tua.

Mereka berdiri dan berpose layaknya patung. Tidak sedikit dari pengunjung yang mengabadikan momen dengan berfoto bersama. Setelah itu, pengunjung biasanya akan memberikan sedikit uang yang dimilikinya kepada manusia silver.

Seiring berjalannya waktu, banyak orang mulai menjadikan manusia silver sebagai sebuah mata pencaharian. Lama kelamaan, hal itu terlihat sudah semakin menyimpang dari tujuan awalnya sebagai bentuk ekspresi seni.

Baca Juga : Bagaimana Nasib Stand Up Comedy Indonesia Saat Pandemi?

Mungkin, banyak orang yang ikut-ikutan ini melihat pekerjaan sebagai manusia silver sesuatu yang mudah dilakukan. Cukup dengan mengorbankan tubuhnya untuk dilumuri dengan cat plus tambahan akting sebagai patung, maka siapa pun bisa menjadi manusia silver.

Distorsi yang terjadi karena maraknya manusia silver di tempat keramaian lalu-lintas ini, membuat konsep manusia silver telah bergeser jauh dari tujuan awalnya. Dari sebuah pertunjukan seni, manusia silver terus terdegradasi esensinya. Kini, bahkan manusia silver mulai disamakan dengan para pengemis yang mencari nafkah mengandalkan belas kasih orang lain.

Saat ini dengan mudahnya kita jumpai manusia silver di setiap persimpangan jalan dengan membawa sebuah wadah. Mereka menghampiri setiap kendaraan yang berhenti sambil mengharapkan belas kasih.

Seperti tiga anak kecil yang bekerja sebagai manusia silver yang ditemui oleh Telenews. Ketiga anak tersebut bernama April, Deni, serta Ilham. Dan ditemani orang tuanya yang bernama Udin.

Diakui Udin, mereka sudah menjalani pekerjaan menjadi manusia silver sekitar dua bulan. Ia beralasan karena kondisi pandemi Covid-19.

Sebelum mengawasi anak yang bekerja sebagai manusia silver. Udin mengaku, profesinya menjadi pengamen ondel-ondel maupun boneka Mampang.

“Kebetulan anak-anak sekolahnya lagi libur, jadi saya ajak mereka. Anak-anak saya semua masih SD, ada yang kelas 6, kelas 3, dan kelas 1,” ujarnya saat ditemui Telenews di kawasan Cinere, Kota Depok.

Dari pada main, terusnya, mending ikut mencari uang. “Kalau mereka kembali ke aktivitas sekolah normal, saya ngamen sendiri,” tuturnya.

Ia melanjutkan, saya tinggal di Cawang terus mengais rezeki di sepanjang kawasan Cinere. Untuk melumuri badan dengan cat silver, Udin menggunakan cat air.

Tidak ada ketakutan terhadap kerusakan kulit ketiga anaknya. “Ya, habis ngamen mandi sampai bersih dan catnya hilang,” terangnya.

Katanya, ia memulai aktivitas mulai dari siang hingga sore. “Pagi sekolah online, siang sampai sorenya ngamen. Malamnya istirahat,” ungkapnya.

Hasil yang didapatkan perhari sekitar Rp. 100.000. Dari hasil yang didapatkan belum termasuk biaya sewa kendaraan dan modal cat air.

“Ya, saya dapat bersih Rp. 50.000,” ucapnya.

Untuk keamanan, Udin mengakui di Depok jarang terjadi razia ketertiban. “Kalau ada razia ya minggir. Cari tempat yang aman,” ungkapnya.

Ia menyatakan, keadaan yang kita jalani karena terpaksa dan kurangnya bantuan dari pemerintah. “Saya berharap pemerintah lebih bisa memperhatikan kondisi masyarakat,” tutupnya. (Dion)

0
Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Ragam Tradisi Unik Penuh Makna Keluarga Tionghoa Dalam Menyambut Imlek

TELENEWS.ID - Tradisi masyarakat Tionghoa dalam menyambut Imek atau tahun baru China pastinya memberi makna tertentu. Kali ini di tahun 2022, perayaan...

Status Kelurahan Krukut Tidak Lagi Zona Merah Covid 19, Micro Lockdown Dicabut

TELENEWS.ID - Banyak daerah khususnya di DKI Jakarta mendapat status level 2 dan juga menerapkan micro lockdown. Hanya saja semenjak varian Omicron...

Doyan Sindir Anies Baswedan, Wagub DKI Ke Giring: Tunjukkan Kinerja Dan Prestasi

TELENEWS.ID - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria angkat bicara soal aksi saling sindir antara Gubernur Anies Baswedan dengan Ketua Umum...

Tidak Ada Tempat Bagi Koruptor, Indonesia – Singapura Tanda Tangan Perjanjian Ekstradisi

TELENEWS.ID - Sejak tahun 1998, Indonesia dan Singapura telah melakukan berkali-kali untuk mengukuhkan perjanjian ekstradisi untuk kedua negara namun selalu gagal. Diketahui...
0