TELENEWS.ID – Kepopuleran aplikasi TikTok di senatero dunia membuat pemiliknya, Zhang Yiming, memutuskan untuk melepas jabatannya. Alasannya pun cukup ‘sederhana’, yakni ingin bisa lebih sering bengong dan membaca buku.
Zhang yang merupakan founder dari ByteDance selaku perusahaan induk TikTok baru saja mengumumkan keputusan untuk mundur dari perusahaan yang membesarkan namanya tersebut. Pria asal China itu saat ini tercatat dalam daftar 30 orang terkaya di dunia dengan total kekayaan sebesar USD 44 Miliar atau setara Rp 629 Triliun.
Yang lebih mengejutkan, Zhang mengaku keputusan itu dilakukannya agar bisa lebih sering melamun dan membaca buku. Dalam surat pernyataan resminya, pria yang baru berusia 38 tahun itu memang mengaku tak terlalu suka bersosialisasi dan lebih senang menghabiskan waktu sendirian.
“Sejak awal tahun ini, saya telah menghabiskan banyak waktu memikirkan tentang bagaimana mendorong terobosan jangka panjang yang nyata dengan lebih baik,” tulis Zhang dalam surat resminya. “Saya tidak terlalu sosial, lebih memilih aktivitas soliter seperti online, membaca, mendengarkan musik, dan melamun tentang apa yang mungkin dilakukan,” lanjut dia.
Namun Zhang rupanya tidak sepenuhnya mundur dari ByteDance. Ia kelak akan mengisi jabatan lain yang lebih fokus pada strategi jangka panjang, termasuk menangani budaya perusahaan serta tanggung jawab sosial (corporate social responsibility / CSR). Posisi CEO ByteDance kemudian akan diteruskan oleh co-founder Liang Rubo. Perubahan ini akan berlaku pada akhir 2021 mendatang.
Didirikan pada medio 2012, ByteDance pada mulanya hanyalah merupakan platform konten skala kecil. Perusahaan startup itu bahkan sempat ditinggal oleh karyawan yang baru dua hari bekerja di awal berdirinya, karena kantornya dinilai terlalu kecil.
Namun kini, sang karyawan tersebut sepertinya akan gigit jari. Per 21 Mei 2021 lalu, ByteDance telah memiliki sejumlah 60 ribu karyawan yang tersebar di 30 negara seluruh dunia. Selain TikTok yang sudah diunduh sebanyak 800 juta kali, perusahaan ini juga memiliki serangkaian produk populer termasuk Douyin, TikTok versi China, aplikasi agregasi Today’s Headlines, dan aplikasi produktivitas Lark, yang memiliki fungsi penyimpanan cloud, obrolan, dan juga kalender. (Billy Bagus)