TELENEWS.ID – Berbagai macam cara dilakukan untuk menanggulangi banjir di DKI Jakarta, salah satunya dengan membuat sumur resapan. Sumur ini merupakan gagasan dari Joko Widodo ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pembuatan sumur resapan ini dilakukan di daerah yang berada di zona hijau. Sumur resapan ini harus memiliki kedalaman sekitar 60 meter.
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ketika menjabat sebagai Gubernur DKI mengatakan bahwa sumur resapan bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Menurut Ahok, sumur resapan hanya akan mempercepat proses masuknya genangan air supaya bisa masuk ke tanah. Ditambahkannya lagi, DKI seharusnya memiliki Kanal Selatan.
Di masa pemerintahan Anies Baswedan, sumur resapan kembali dilanjutkan dengan menerbitkan Kepgub 279 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Instalasi Pengolahan Air Limbah Serta Pemanfaatan Air Tanah di Bangunan dan Perumahan. Kepgub ini didasari Pergub Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Sumur Resapan yang dikeluarkan Jokowi.
Jika pada masa Jokowi menargetkan 4.000 Sumur Resapan, di era Anies targetnya bertambah yakni 1,8 juta sumur resapan. Hal itu dikemukakan oleh Anies pada tahun 2018 yang lalu, namun sampai pada awal 2021, jumlah yang terealisasi meleset jauh yakni baru 1.772 titik saja. Hal itu berdasarkan daya SDA yang dikemukakan oleh Zika Anjani sebagai Mantan Ketua Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta.
Namun, alih-alih memenuhi target, sumur resapan ini justru dihapus anggarannya untuk tahun 2022 mendatang. DPRD DKI menilai bahwa dasar dari pencoretan anggaran tersebut adalah karena efektivitas dari sumur resapan itu sendiri yang dinilai belum bisa memberikan dampak besar dalam menangani banjir di DKI Jakarta.
Sebelumnya, anggaran untuk sumur resapan ini mengalami pengurangan yang tadinya Rp. 322 miliar menjadi Rp. 120 miliar. Pemangkasan tersebut dikarenakan anggaran DKI yang saat ini sebenarnya defisit. Nantinya, Pemprov DKI akan melakukan pengadaan untuk alat berat Dinas Sumber Daya Air.
Keberadaan sumur resapan ini juga memang banyak dikeluhkan masyarakat. Seperti misalnya sumur resapan yang ada di kawasan Lebak Bulus yang membuat permukaan jalan yang tadinya mulus menjadi retak dan juga bergelombang. Hal ini tentu saja membahayakan pengguna jalan yang tidak mengetahui medan jalan di sana. (Latief)