TELENEWS.ID – Pernyataan Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri mengenai kebiasaan ibu-ibu yang menggoreng menuai pro dan kontra. Ucapan tersebut merupakan komentar dari fenomena minyak goreng yang akhir-akhir ini langka di masyarakat. Megawati mempertanyakan kegiatan memasak ibu-ibu di rumah yang sepertinya sangat bergantung kepada minyak goreng ini.
Bermaksud untuk menarik simpati dari masyarakat, pernyataannya ini justru menuai cibiran dan juga komentar dari masyarakat. Banyak yang menilai, Megawati tidak peka dengan kondisi masyarakat saat ini, padahal partainya memiliki jargon “Wong Cilik” yang memiliki makna berpihak kepada rakyat kecil. Megawati mengatakan dirinya hanya memberi saran alternatif cara memasak selain dengan menggunakan minyak goreng.
Demo Masak Ala PDIP
PDIP kemudian menggelar demo masak tanpa minyak goreng yang digelar langsung oleh ketua umum Megawati Soekarnoputri. Dalam acara yang disiarkan melalui kanal Youtube milik PDIP tersebut, beberapa kader PDIP membagikan ide memasak tanpa minyak goreng yang didemonstrasikan secara langsung. Beberapa makanan khas Indonesia seperti misalnya pepes ikan, sayur lodeh, pindang bandeng dan juga botok menjadi sajian utama dalam kampanye tersebut.
Megawati, yang menggelar acara tersebut tampil secara terpisah dan juga memberikan pandangannya mengenai isu minyak goreng yang kini semakin mahal dan juga masalah stunting anak.
“Ini sebenarnya tak perlu dipro-kontrakan, semua orang makan. Nah yang saya ingin tambahkan itu karena asupan yang sehat,” ujar Megawati Soekarnoputri, seperti dikutip dari Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng (28/3).
Dengan adanya acara demo masak tersebut, Megawati berharap bahwa ibu-ibu bisa menggunakan alternatif memasak dengan cara lain, bukan dengan ikut menggoreng pernyataannya mengenai memasak menggunakan minyak goreng ini.
Bukan Solusi Mengatasi Isu Minyak Goreng
Demo masak tanpa minyak ini mendapatkan banyak kritikan dari masyarakat, salah satunya adalah Jamiluddin Ritonga yang merupakan pengamat politik dan Komunikasi.
“Seharusnya peka terhadap persoalan yang dihadapi rakyat, khususnya wong cilik karena mereka yang paling menderita. Megawati tampaknya tak sensitif atas persoalan rakyatnya. Malah bangga demo memasak tanpa minyak yang justru bukan solusi.” ungkapnya.
Kegiatan ini dianggap sebagai kegiatan yang tidak memberikan solusi dari partai yang seharusnya bisa lebih peka lagi terhadap kondisi masyarakat. Ajang demo masak ini seolah menjadi ajang pembersihan diri dari petinggi partai yang melakukan blunder di tengah himpitan ekonomi masyarakat. (Latief)