TELENEWS.ID – Wacana mengenai pemindahan ibukota kembali mencuat setelah beberapa waktu yang lalu Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan bahwa Jakarta diprediksi akan tenggelam dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Pernyataan Biden tersebut membuat beberapa pihak kembali menanyakan pemindahan ibukota Indonesia dari Pulau Jawa ke Kalimantan.
Presiden Joko Widodo sendiri mengatakan bahwa yang dipindahkan hanya pusat pemerintahannya, sedangkan pusat bisnis tetap ada di Jakarta. Lalu, apakah hal ini efektif jika diterapkan di Negara berkembang seperti Indonesia ini?
Jika kita berkaca kepada Negara Amerika Serikat sendiri, negara tersebut sudah lama memisahkan ibukota Negara dengan pusat pemerintahan. New York adalah pusat bisnis di Amerika Serikat, sedangkan untuk pusat pemerintahannya berada di Washington DC yang berjarak 367 Kilometer.
Di New York sendiri, pusat pemerintahan dan bisnis juga terpisah dimana pusat bisnis berada di Manhattan, sedangkan untuk pemerintahan New York sendiri berada di Albany.
Beberapa Negara di Asia juga sudah menerapkan hal serupa seperti contohnya Malaysia yang menjadikan kota Putra Jaya sebagai kota pemerintahan, sementara Kuala Lumpur tetap menjadi kota bisnis. Dalam hal ini, ibukota memang berada di Kuala Lumpur namun pusat pemerintahan mereka berada di Putra Jaya.
Sebenarnya, wacana untuk memindahkan ibukota memang sudah pernah dicetuskan oleh Ir. Soekarno. Saat itu Presiden Soekarno berniat memindahkan ibukota dari Jakarta ke Yogyakarta. Kedua kota tersebut sama-sama berada di Pulau Jawa.
Seiring berjalannya waktu, wacana tersebut kembali dicetuskan dan sudah diresmikan di masa pemerintahan Joko Widodo yang berencana memindahkan ibukota ke Kalimantan. Hal tersebut wajar, karena Pulau Jawa saat ini sudah sangat padat karena populasi penduduk yang membludak.
Jika memang rencana tersebut terealisasi, maka pusat pemerintahan yang tadinya berada di Jakarta akan dipindahkan ke Kalimantan. Namun, pusat bisnis masih akan berada di Jakarta. Efektif atau tidaknya, tergantung dari bagaimana nanti peran pemerintah dalam menggaet investor yang masuk ke Indonesia.
Negara yang memiliki luas 1,905 kilometer persegi ini masih memiliki potensi yang sangat tinggi untuk bisa menjadi pusat ekonomi di Asia, terutama di Asia Tenggara. Ada baiknya, jika pusat bisnis tidak saja di Pulau Jawa, namun juga bisa diekspansi kembali ke Pulau Sumatera atau Papua. Tujuannya, supaya pembangunan Negara, khususnya dalam hal perekonomian bisa merata dan tidak terpusat di satu wilayah saja. (Latief)