TELENEWS.ID – Janji kampanye yang dilontarkan oleh Anies Baswedan mengenai Rumah DP 0 Rupiah kini kembali mencuat. Sudah berjalan selama lebih kurang 4 tahun, pembangunan Rumah DP 0 ini masih terus berlangsung, padahal masa jabatan dari Anies Baswedan akn berakhir tahun depan. Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta, Sarjoko menginformasikan progres megenai RUmah DP 0 ini kepada awak media.
Menurut penuturannya, Rumah DP 0 ini sudah terbangun ratusan unit dengan perincian: Nuansa Pondok Kelapa sebanyak 780 unit, kemudian Perumnas/bandar Kemayoran ada 38 unit. Ada juga tambahan komiten sebanyak 30 unit dengan total keseluruhan sebanyak 124 unit yang sudah terbangun.
Menurutnya, masih ada proyek dari pembangunan Rumah DP 0 ini yang sedang dalam proses pengerjaan. Terdapat 4 lokasi proyek yang saat ini sedang dikebut pembangunannya yakni di Sarana Jaya Pondok Kelapa, Sarana Jaya Nuansa Cilangkap, kemudian Pasar Jaya Pasar Senen Blok 6, dan juga Perumnas Mahata Lenteng Agung yang dikebut hingga 2022.
Untuk mensukseskan program ini, Pemprov DKI Jakarta akan menggandeng pihak swasta yang sudah memiliki unit yang sudah terbangun. Penjualan akan dilakukan dengan skema pembayaran rumah DP 0 Rupiah. Diharapkan, dengan strategi ini bisa meningkatkan penjualan dan juga target pencapaian dari program Rumah DP 0 ini hingga tahun 2022.
Publik masih bertanya-tanya, sebenarnya berapa target yang dipasang oleh Anies Baswedan untuk pembagunan Rumah DP 0 ini? Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menjawab bahwa saat ini hanya 10 ribu unit dari target awal yang ditentukan adalah 232.214 unit. Hal itu tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD) Pemprov DKI yang berkaitan dengan Rumah DP 0 Rupiah.
Jika dipersentasekan, dari 10 ribu unit yang ditargetkan, baru terbangun sekitar 1,1% saja sejak kampanye tersebut dikumandangkan. Beberapa masyarakat mengeluhkan persyaratan minimal pendapatan untuk bisa memiliki rumah ini. Tadinya minimal pendapatan adalah 7 juta rupiah per bulan, kemudian adanya kebijakan baru membuat syarat minimal Rumah DP 0 ini adalah berpenghasilan Rp. 14 juta. (Latief)