TELENEWS.ID- Jalan terjal harus dilewati timnas Inggris pada perhelatan Euro 2020 ini. Di babak 16 besar yang akan berlangsung di Stadion Wembley, Selasa (29/6) nanti, Harry Kane dan kawan-kawan berhadapan dengan Jerman yang merupakan runner up grup B.
Menghadapi Jerman yang merupakan pemegang rekor juara terbanyak Euro, catatan pertemuan kedua tim memang tidak berpihak kepada The Three Lions. Mereka selalu takluk setiap kali menghadapi Der Panzer pada fase knock out turnamen besar.
Pertemuan kedua pada fase knock out turnamen besar terjadi pada perhelatan Piala Dunia 2010 lalu. Kala itu, Inggris dipaksa menyerah dengan skor telak 4-1. Pertandingan itu diwarnai kejadian kontroversial ketika tendangan Frank Lampard yang sudah masuk ke gawang Jerman tidak disahkan wasit.
Laga itu bukan jadi kekalahan pertama Inggris dari Jerman, pada Euro 2016, mereka tersingkir lewat drama adu penalti. 10 tahun sebelumnya, mereka juga tersingkir lewat drama adu penalti dari Jerman.
Pada Piala Dunia 1990, Inggris juga disingkirkan Jerman lewat drama adu penalti. Dan pada Piala Dunia 1970, The Three Lions juga disingkirkan Jerman pada babak perempat final.
Untuk Euro 2020 ini, sama seperti perhelatan turnamen besar tahun-tahun sebelumnya, para pendukung Inggris kembali mengumandangkan chant football’s coming home. Trofi juara jadi target yang ingin dicapai, komposisi skuat dengan talenta-talenta muda membangkitkan optimisme pecinta sepak bola Inggris.
Pada babak penyisihan grup D, Inggris keluar sebagai juara grup, setelah meraih dua kemenangan dan satu hasil imbang. Mereka pun finish sebagai juara grup.
Meski berhasil keluar sebagai juara grup, penampilan Harry Kane dan kawan-kawan masih belum begitu meyakinkan. Mereka baru mampu mencetak dua gol dari tiga pertandingan yang dijalani. Sisi positifnya, gawang Jordan Pickford belum sekalipun kebobolan.
Sama halnya dengan Inggris, timnas Jerman juga belum menemukan bentuk permainan terbaiknya. Meski lolos sebagai runner up, mereka hanya meraih satu kemenangan di babak penyisihan atas Portugal. Sementara di dua laga lain, mereka takluk dari Perancis dan imbang kontra Hungaria.
Sejumlah kekurangan yang cukup jelas adalah lini pertahanan yang tak lagi sekokoh tahun-tahun sebelumnya. Sosok Manuel Neuer di bawah mistar seperti tidak punya pelindung kokoh di depannya. Alhasil, gawangnya kebobolan sebanyak lima kali, rinciannya satu Perancis, dua Portugal, dan dua Hungaria. (Taufik)