TELENEWS.ID – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, kembali mengeluarkan perintah ‘aneh’ di tengah pandemi cov id-19 di Korut. Hal ini karena adanya perintah pemusnahan burung merpati dan kucing yang ditakutkan dapat menularkan virus corona.
Dilansir dari Express.co.uk pada Senin (31/05/2021), media Inggris tersebut mendapatkan laporan jika adanya perintah untuk memusnahkan hewan yang diindikasikan membawa patogen corona (kucing dan burung merpati), khususnya bagi hewan yang terbukti melintasi perbatasan Korut dengan China.
Hal ini membuat otoritas Korea Utara akhirnya mengeluarkan perintah pemusnahan kucing dan burung merpati yang berada di beberapa wilayah perbatasan Korut dan China, seperti di Hyesan Provinsi Yanggang, Sinuiju.
Perintah ini bahkan mendapatkan respons cepat dari masyarakat setempat, terbukti mulai terlihat beberapa masyarakat menembaki burung merpati yang melewati perbatasan dari China. Selain itu kucing juga termasuk hewan yang menjadi buruan masyarakat, baik itu kucing liar maupun kucing yang memiliki majikan.
Bahkan ada aturan baru untuk warga Hyesan, yaitu wajib melaporkan kepemilikan kucing dan bagaimana cara pemeliharaanya. Jika tidak maka kucing miliknya bisa ditembak mati oleh masyarakat atau petugas yang melakukan inspeksi ke rumah-rumah warga.
Selain itu, bahkan otoritas Korut membuat aturan baru untuk mengisolasikan hingga memberikan hukuman pada keluarga yang masih memelihara kucing. Dimana ada satu keluarga yang mendapatkan hukuman tersebut karena bersikeras tetap mempertahankan kucing peliharaannya.
Dilansir dari Daily NK pada Minggu (30/05/2021), salah satu pejabat di Provinsi Yanggang menjelaskan, jika keluarga yang berjumlah empat orang tersebut diisolasi di dalam fasilitas karantina mulai 24 Mei lalu. Keluarga dari distrik Songhu tersebut harus menjalani masa hukuman isolasi selama 20 hari.
“Keluarga itu diberi hukuman 20 hari dalam isolasi karena terbukti secara ilegal memelihara kucing, ini terjadi setelah pemerintah mengeluarkan larangan (memelihara kucing) yang di area perbatasan China dan Korut” ujarnya.
Awalnya keluarga tersebut melakukan kebohongan dengan menyebutkan tidak memelihara kucing saat dilakukan inspeksi oleh pihak otoritas Korut, namun selang beberapa hari kucing tersebut diketahui berkeliaran dan akan ditangkap oleh pihak otoritas. Tetapi gagal, saat ditelusuri kucing tersebut menuju area permukiman dan terungkaplah kucing ini milik salah satu keluarga disana.
Meskipun demikian, masih banyak masyarakat yang kontra dengan kebijakan aneh Kim Jong-un dan mempertanyakan keabsahan informasi tersebut. Banyak yang menilai kucing tidak bisa dikategorikan sebagai hewan patogen yang dapat menularkan virus covid-19, sekalipun sebelumnya melintasi perbatasan China.
Bukan hanya mengeluarkan kebijakan pemusnahan kucing dan burung merpati saja, Kim Jong-un juga mengeluarkan kebijakan aneh dengan menghentikan penggunaan obat-obatan dari China di beberapa rumah sakit besar di Pyongyang. Bahkan menerbitkan larangan penelitian uji coba vaksin dari China, dimana vaksinasi memang akan tetap dilakukan namun dengan vaksin buatan dalam negeri. (Chairunisa)
