TELENEWS.ID – Pernahkah kamu mengalami pusing kemudian pingsan saat upacara atau kepanasan terlalu lama? Atau kulitmu langsung memerah saat terkena paparan sinar matahari dalam waktu tertentu? Jika pernah, maka mungkin saja kamu mengalami yang namanya keracunan matahari.
Keracunan matahari atau sun poisioning mungkin merupakan hal yang masih cukup asing bagi kita. Namun sejatinya bisa saja banyak orang yang telah mengalami sun poisioning atau keracunan matahari ini. Namun apakah sebenarnya yang dimaksud dengan keracunan matahari ini?
Keracunan matahari merupakan istilah yang digunakan untuk kasus terbakar sinar matahari yang parah. Kondisi ini biasanya luka bakar dari radiasi ultraviolet (UV) yang membuat kulit meradang. Keracunan matahari adalah sengatan matahari parah yang menyebabkan gejala seperti ruam, dehidrasi, dan pusing.
Kondisi keracunan matahari sering mirip dengan flu atau reaksi alergi. Akibatnya seseorang yang mengalami keracunan matahari, bisa menggigil di tempat tidur dengan disertai sakit kepala, demam, dan kedinginan. Kondisi ini kemudian disertai dengan kulit kemerahan, nyeri, dan bercak kulit yang terbakar sinar matahari.
Lalu apa saja sih gejala keracunan matahari yang mungkin jarang kita sadari? Hanya dalam waktu 15 menit berada di bawah sinar matahari, kamu bisa terbakar sinar matahari. Tapi kamu mungkin tidak langsung mengetahui kalau telah mengalami keracunan matahari. Kemerahan dan ketidaknyamanan mungkin tidak muncul selama beberapa jam.
Kamu bisa mengalami efek sinar matahari yang parah jika berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama, dan tidak memakai pelindung seperti topi, payung atau sunscreen. Kamu lebih mungkin untuk mengalami keracunan matahari jika memiliki kulit terang dan rambut pirang.
Selain itu, gejala keracunan matahari bisa mirip seperti flu dan meliputi:
- Mual, menggigil, dan demam
- Dehidrasi
- Merasa pusing, kepala terasa ringan dan berputar, atau mengalami kebingungan
- Ruam merah yang gatal
- Nyeri, kesemutan, atau pembengkakan pada kulit
- Sakit kepala
Tapi benarkah sun poisioning yang sebenarnya menyebabkan kulit terbakar sinar matahari ini menyebabkan seseorang menjadi sakit? Pakar kesehatan sendiri mengakui bahwa jawaban untuk pertanyaan ini terbilang rumit.
Ketika kamu mengalami keracunan matahari, kamu sebenarnya tidak diracuni oleh sinar UV (ultraviolet). Apa yang sebenarnya kamu alami adalah rasa sakit yang hebat dan reaksi lain dari kerusakan yang terjadi pada kulit. Jika kamu mengalami sakit, mual, pusing atau bahkan pingsan, kemungkinan besar, ini adalah akibat dari dehidrasi parah.
Meskipun lebih rentan terjadi pada mereka yang mengalami kulit pucat atau terang, namun orang dengan kulit gelap bisa juga mengalami keracunan matahari ini. Akan tetapi risiko jauh lebih kecil karena orang dengan kulit lebih terang memiliki lebih sedikit pigmen pelindung di kulit mereka yang disebut eumelanin dibandingkan dengan orang dengan kulit lebih gelap.
Jika kamu orang dengan kulit yang lebih terang, kamu bisa mencegah keracunan matahari dengan beberapa langkah seperti:
• Kenakan tabir surya yang memiliki SPF minimal 30 dan memiliki “spektrum luas” pada labelnya, yang berarti melindungi terhadap sinar UVA dan UVB matahari. Oleskan di seluruh tubuh sekitar 15 hingga 30 menit sebelum keluar di bawah sinar matahari.
• Batasi paparan sinar matahari antara pukul 10 pagi dan 2 siang.
• Kenakan kacamata hitam, topi, dan pakaian pelindung
Namun jika kondisi kulit kemerahan ini disertai pusing, sakit kepala bahkan membuatmu kehilangan kesadaran, kamu harus segera pergi ke dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan. (Yuyun Amalia)
