TELENEWS. id. JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, dampak ekonomi dari wabah virus corona (Covid-19) mulai terasa di pemerintahannya.
“Ini adalah krisis kesehatan umum, kini sudah mulai terasa sebagai krisis ekonomi, ” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat (29/5/2020).
Anies mengaku di Jakarta sudah menunjukkan tanda-tanda wabah melandai dengan berbagai upaya termasuk pembatasan kegiatan secara bersama -sama di semua bidang, tapi masalah yang ada belum selesai, terutama di sektor perekonomian.
“Kegiatan sosial, kegiatan agama terhenti, kegiatan budaya terhenti, dan tentu saja kegiatan perekonomian juga terhenti. Pasar terganggu, perdagangan terganggu., perindustrian, serta kegiatan perekonomian informal juga banyak yang terhenti, ” ucapnya.
Anies menyampaikan, bahwa di Jakarta, pendapatan pajak Jakarta turun dari 50,17 triliun menjadi Rp 22,5 triliun, tinggal 45 persen. Anggaran Jakarta turun dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 47,2triliun, atau tinggal 53 persen.
“Belum pernah di dalam sejarah Pemprov DKI Jakarta, kita mengalami penurunan pendapatan sebesar ini, yaitu lebih dari Rp40 triliun,” sebutnya.
Menurut dia, keputusan relokasi anggaran harus diambil, karena dalam kondisi pendapatan yang berkurang separuh, maka harus dilakukan relokasi, pengurangan anggaran di berbagai sektor belanja langsung dan belanja tidak langsung.
“Semua harus mengalami pemangkasan dan pemangkasannya drastis. Itu konsekuensinya, karena tidak ada pilihan,” paparnya. (RIO).