TELENEWS.ID – Polemik mengenai kematian Diego Maradona kembali memasuki babak baru. Sebanyak 7 tenaga medis yang merawat sang legenda Argentina kini resmi menjadi tersangka setelah terbukti melakukan malpraktek yang menyebabkan Maradona kehilangan nyawanya.
Pada tanggal 2 November 2020 silam, Maradona dirawat di sebuah rumah sakit di La Plata karena alasan psikologis. Seorang sumber dekat mengklaim bahwa kondisi bintang sepakbola itu tidak serius.
Sehari kemudian, Maradona menjalani operasi otak darurat untuk mengobati hematoma subdural dan dipulangkan pada tanggal 12 November sebagai pasien rawat jalan setelah operasi yang dianggap sukses.
Namun 13 hari berselang, tepat pada tanggal 25 November, Maradona menderita serangan jantung mendadak dan meninggal dunia di kediamannya di wilayah Dique Lujan, Buenos Aires.
Hasil penyelidikan pasca-kematian menemukan kejanggalan pada kondisi Maradona sehingga jaksa menuntut tujuh tenaga medis yang merawat sang legenda di detik terakhir hidupnya, termasuk ahli bedah saraf ternama Leopoldo Luque.
Dewan medis setempat turut mendukung tuntutan para jaksa dengan menyebut para tenaga medis tersebut ‘sembrono’ dalam merawat Maradona. Jaksa penuntut meminta agar para tersangka itu tidak diperkenankan meninggalkan Argentina. Jika terbukti bersalah, ketujuh tersangka terancam hukuman delapan sampai 25 tahun penjara.
Menurut laporan media Argentina, Infobae, beredar pula rekaman percakapan Luque dan rekan psikiaternya, Agustina Cosachov pada detik-detik terakhir sebelum Maradona meninggal. Di antaranya, Luque memanggil Maradona dengan sebutan ‘si gendut’.
“Saya di jalan raya, sepertinya dia sudah mati. Saya yakin dia sudah mati, saya berada di lingkungan San Andres. Anda harus menempuh cara yang selalu kami lakukan,” dalam rekaman percakapan yang beredar. “Sepertinya dia mengalami serangan jantung, dan dia akan mati karena dirinya sendiri, Si gendut itu, tidak tahu apa yang terjadi. Saya sedang dalam perjalanan,” tuturnya kemudian.
Kendati Luque dkk sudah membantah tuduhan tersebut, kasus kematian Maradona tetap diselidiki oleh kantor kejaksaan San Isidro, Argentina. Ketujuh tenaga medis itu telah resmi menjadi tersangka dan dijadwalkan bersaksi di pengadilan pada 31 Mei mendatang. (Billy Bagus)