Home Daerah Ini Alasan Pemkot Bogor Ingin Hapus Desa Tertinggal

Ini Alasan Pemkot Bogor Ingin Hapus Desa Tertinggal

Facebook
Twitter

TELENEWS.ID – Ade Munawaroh Yasin selaku Bupati Bogor mewakili Pemerintah Kabupaten Bogor memiliki rencana untuk menghapus beberapa Desa tertinggal yang ada di wilayahnya.

Alasan dibalik rencana tersebut adalah karena Pemkot ingin mengangkat level Desa ke arah yang lebih baik. Salah satunya adalah program bantuan keuangan Satu Miliar Satu Desa (Samisade).

“Kami mengharapkan Kabupaten Bogor tidak ada lagi desa yang tertinggal. Lewat program Samisade ini kami berharap bisa mengangkat harkat dan martabat desa agar lebih berkembang dan maju,” ujar Ade Yasin.

Ade Yasin pun menuturkan akan menyalurkan bantuan berupa dana Samisade tersebut kepada 356 desa. Hal ini dilakukan semata-mata agar infrastruktur desa akan maju dan berkembang.

Ade Yasin pun mengungkapkan bahwa jika Pemkot siap mengeluarkan anggaran bantuan sebesar Rp318,5 Miliar kepada 365 desa yang ada di Kabupaten Bogor. Anggaran tersebut akan dialokasikan agar bisa menyokong percepatan pembangunan infrastruktur serta mengangkat posisi Desa tertinggal.

Menurut data yang didapat, ada empat desa tertinggal yang rencananya akan dihapus yaitu Desa Buanajaya Kecamatan Tanjungsari, Desa Sukarasa, Desa Cilaku Kecamatan Tenjo, dan Desa Wirajaya Kecamatan Jasinga.

Ade Yasin menuturkan bahwa dari 416 desa yang ada, beberapa diantaranya masih tertinggal. Lewat program Samisade ini pihaknya berharap agar desa tertinggal bisa menjadi berkembang dan desa yang berkembang bisa terangkat menjadi desa maju.

Pada tahun 2019 lalu, dari 45 desa tertinggal Ade Yasin mampu menghapus 41 diantaranya hanya dalam waktu satu tahun saja.

Di kurun waktu yang sama, desa dengan kategori mandiri juga bertambah jumlahnya. Sebelumnya, desa mandiri berjumlah 12, namun saat ini telah bertambah menjadi 29 desa. Sementara itu, desa maju sebelumnya hanya berjumlah 93, namun kini telah bertambah menjadi 131 desa.

Untuk desa berkembang, Ade Yasin menuturkan bahwa dari 266 desa berkemang kini telah berubah menjadi 252 desa.

Di lain pihak, ada tiga faktor utama yang ditetapkan oleh Kementerian Desa sebagai pedoman klasifikasi setiap desa, yaitu faktor ketahanan lingkungan, ketahanan sosial, dan ketahanan ekonomi.

Ade Yasin menambahkan bahwa ketiga faktor tersebut telah diimplementasikan kepada 54 indikator dan juga untuk memenuhi standar lebih dari 700 kuesioner yang harus diisi melalui penanganan komprehensif mana yang menjadi tanggung jawab kabupaten dan mana yang menjadi kewenangan desa.(Neidi)

Facebook
Twitter

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Yoyic Dairy Indonesia

Most Popular

Berkaca Pada Celine Evangelista, Begini Cara Menciptakan Hubungan yang Sehat dengan Ibu

TELENEWS.ID - Hubungan Celine Evangelita dengan ibundanya, Vicentia Nurul kembali memanas. Belum lama ini Vicentia membongkar aib Celine, terkait kandasnya rumah tangga...

Jakarta International Stadium: Mega Proyek yang Dilalui 5 Orang Gubernur DKI

TELENEWS.ID - Jakarta International Stadium atau JIS adalah salah satu mega proyek Indonesia yang menyimpan banyak makna. Tidak hanya sarat dengan capital...

Jangan Panik, Ini Tips untuk Mengatasi Anak-anak yang Tidak Suka Makan Sayur dan Buah

TELENEWS.ID - Anak-anak memang tidak begitu menyukai buah dan sayuran. Padahal kedua jenis makanan itu merupakan sumber serat yang baik bagi kesehatan...

Rachmat Gobel Diisukan Jadi Menteri Pertanian?

TELENEWS.ID - Nama Rachmat Gobel belakang santer diisukan akan menjadi jajaran kabinet Presiden Jokowi. Rumor tersebut adalah pertimbangan dari beberapa pengamat politik...